Rumah Sakit Unud Pelaksana Kegiatan 3rd Annual Meeting ARSPTN | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 3 July 2022 21:34
ARW - Bali Tribune
Bali Tribune / Pembukaan 3rd Annual Meeting Asosiasi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (ARSPTN) yang berlangsung selama dua hari dari 2 sampai 3 Juli 2022 di Discovery Kartika Plaza Hotel

balitribune.co.id | Badung - Rumah Sakit Universitas Udayana menjadi pelaksana kegiatan 3rd Annual Meeting Asosiasi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (ARSPTN) yang berlangsung selama dua hari dari 2 sampai 3 Juli 2022 di Discovery Kartika Plaza Hotel, Bali. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Ketua ARSPTN, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketua PERSI Bali, Rektor Universitas Udayana beserta para Wakil Rektor, Direktur Utama RS Unud beserta jajaran. 

Direktur Utama RS Unud Prof. Dr. dr. I Dewa Made Sukrama, M.Si, Sp. MK(K) selaku ketua panitia KONAS 3rd Annual Meeting ARSPTN 2022 mengatakan, acara ini bertujuan untuk menjadi ajang mempromosikan, mengembangkan, dan memajukan Rumah Sakit Pendidikan di era pandemi Covid-19, melalui pertukaran pengetahuan, keterampilan dan informasi antar ahli di bidang perumahsakitan. Sebelumnya pada 1 Juli 2022 telah berlangsung sidang organisasi. Dengan penyelenggara adalah Asosiasi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (ARSPTN) Indonesia dan Rumah Sakit Universitas Udayana sebagai panitia pelaksana. Acara ini terbagi menjadi 6 Sesi Plenary, 6 Sesi Paralel Symposium, 3 Sesi Lunch Symposium, 3 Sesi Workshop, Poster Presentation, Rapat Kerja, dan Cultural Night.

Adapun Peserta 3rd Annual Meeting ARSPTN 2022 berasal dari rumah sakit, rumah sakit gigi dan mulut anggota ARSPTN maupun di luar ARSPTN dengan jumlah peserta berasal dari 27 rumah sakit sejumlah 152 orang peserta yang merupakan perwakilan dari Sabang sampai Merauke.

Sementara itu, Ketua ARSPTN Prof. Dr. Nasronudin, Sp.PD., KPTI-FINASIM mengatakan, Asosiasi mendorong semua RSPTN untuk memfasilitasi Tri Dharma Perguruan Tinggi itu harus menonjol, karena pada umumnya rumah sakit berperan dalam pelayanan, namun RS PTN perannya dalam penelitian dan Pendidikan harus unggul.

“Kita dorong menjadi rumah sakit maju, dengan penggunan teknologi kami mendukung pemerintah dalam mendukung kemandirian bidang kesehatan karena itu riset kita dorong bukan hanya publikasi tapi sampai hilirisasi dan terkomersialisasi jadi sampai bisa diproduksi massal dan diprogramkan Bersama,” ujarnya.

Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, M.T., mengatakan bentuk dukungan dari kementerian bahwa RSPTN sifatnya strategis karena bisa terjalinnya integrasi antara pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang langsung ditujukan kepada masyarakat.

“Kemendikbud mendukung berupa kita siapkan Permendikbud yang memang memprioritaskan dan mengatur RSPTN karena tadi dibutuhkan beberapa hal, kualitas dosen kebutuhan fasilitas maupun sdm menjadi bagian dari tanggung jawab kami,” katanya.

Rektor Universitas Udayana  Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara M. Eng, IPU mengatakan dari pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan RS Unud bersama RSPTN lain yang bisa meningkatkan kinerja dan layanan kepada masyarakat.

Selain itu juga bisa menunjuang pelaksanaan Pendidikan yang perlu ditingkatkan dan yang paling penting bisa membentuk jaringan kerjasama tidak hanya sebagai sesama rumah sakit tetapi juga rumah sakit yang ada di luar negeri.

“Bagi kami perbaikan layanan di rumah sakit terlebih lagi RS Unud dari tahun ke tahun memegang peranan penting sebagai rumah sakit rujukan. Baik dalam penanganan Covid-19 dan juga berkaitan dengan presidensi G20,” ujar Rektor Gde Antara.

Ia menambahkan peran RS Unud dalam setiap penyelenggaraan merupakan suatu kebanggaan bagi kami. Dalam hal ini Universitas Udayana senantiasa mendukung pengembangan RS Unud baik dari segi materiil maupun non-materiil. Mulai dari alokasi dana anggaran untuk pengembangan pelayanan maupun infrastruktur rumah sakit terutama pada saat masa pandemi, serta konsultasi terkait rencana pengembangan RS Unud agar senantiasa mampu menjawab tantangan di era 4.0 ini.

 

Sumber : https://www.unud.ac.id