BALI TRIBUNE - Untuk memecahkan persolan yang membelit Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Eka Praja, dalam waktu dekat ini akan diturunkan tim audit independent . Tim audit nantinya akan mencari penyebab kolapsnya KPN Eka Praja.
Hal tersebut diungkapkan Sekda Bangli,Ida Bagus Gde Giri Putra, Rabu (27/6). Permasalah yang membelit KPN Eka Praja sudah lama terjadi, namun sejauh ini belum ada pemecahanya. Ia mengaku malu karena sepatunya KPN Eka Praja menjadi teladan bagi koperasi lainnya. Untuk menyelamatakan koperasi Eka Paraja maka pihakanya akan menurunkan tim auditor independent . “Jelas kami malu, sepatutnya menjadi contoh bagi koperasi lain justru koperasi Eka Praja yang kolaps,” tegasnya.
Kata Sekda IB Giri Putra, dalam usahanya KPN EKa Praja bergerak di beberapa bidang usaha, seperti pertokoan, simpan pinjam, foto copy. Sejauh ini yang masih tetap bertahan yakni usaha foto copy walaupun merugi. Sedangkan untuk simpan pinjam memang terdengar banyak pemijmam yang tidak membayar kewajibanya.
Disinggung terkait neraca pertanggung jawaban yang disampaikan dalam rapat anggota tahunan (RAT) 2017 tidak sesuai dengan fakta riilnya? Kata IB Giri Putra nanti tim audit yang akan membedah neraca pertanggung jawaban itu. “Kembali kami katakan hasil audit nantinya yang menjawab, apakah laporan yang dibuat tersebut sesuai dengan fakta atau sebaliknya melenceng dari kondisi yang ada,” sebutnya.
Papar Sekda Giri Putra, sebelum hasil audit ada, maka tentu tidak bisa mencari titik krusial yang terjadi dan selama ini terkesan mereka-reka. “Kami belum berani mengambil kesimpulan ,kalau belum ada hasil auditnya,” sebutnya. Jika nantinya dari hasil audit ditemukan unsur melawan hukum, maka persolanya akan kami serahkan kepada aparat penegak hukum untuk ditindak lanjuti sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.
Terkait penunjukan kepengurusan baru, kata Sekda memang dalam RAT muncul penunjukan kepengurusan baru dan yang ditunjuk sebagai Ketua Koperasi Eka Praja yakni Kabag Umum I Made Mahendra Putra. Sejatinya kalau koperasi tersebut dikelola dengan profisional akan berkembang secara pesat. Pihaknya telah memiliki gambaran, yakni ke depannya untuk menghindari kredit macet bagi anggota yang meminjam harus membawa rekomindasi dari Kepala OPD dan bendahara. Begitupula untuk di bidang usaha yang dianggap merugi lebih tepat ditutup.
Selain itu, ke depannya akan digerakkan bidang usaha kantin. Untuk tempat nantinya akan dibangun dengan memanfaatkan lahan kantor koperasi saat ini. “Nantinya bangunannya berlantai dua, selain dimanfaatkan untuk kantin, pertokan, juga sekaligus untuk kantor,” jelasnya.