Tampil Beda, Gerak Jalan Kocok Perut Masyarakat, Pesertanya dari Aparatur Desa hingga Muspika | Bali Tribune
Diposting : 11 August 2018 17:49
redaksi - Bali Tribune
KREATIF - Salah satu peserta gerak jalan unik-kreatif di Tegallalang, Gianyar, Jumat (10/8).
BALI TRIBUNE - Beragam gaya dengan pakaian yang serba menggelitik, gerak jalan unik dan kreatif di Tegallalang,  benar-benar mengocok perut masyarakat, Jumat (10/8). Pesertanya adalah  para  kepala dusun, kepala desa, pengurus PKK, hingga Muspika. Selain bertujuan memberi hiburan serangkaian hut RI ke-73, gerak jalan unik  ini  juga merebut posisi tervaforit versi masyarakat.
 
Dengan pakaian lawakan serba unik, sepintas para peserta akan mengikuti parade budaya. Mereka adalah peserta gerak jalan kontemporer di Tegallalang dimana pesertanya khusus para pimpinan desa dan kecamatan. Mulai dari   kepala dusun, kepala desa, pengurus pkk hingga Muspika di Tegallalang.
 
Masing-masing regu tampil beda dengan untuk menghibur sekaligus  merebut posisi terfavorit. Start di depan Kantor Camat Tegalallang, gaya yang dipertunjukkan masing-masing regu pun langsung mengocok perut penonton.  Saat dilepas, mereka tidak langsung berjalan, sebelum menyuguhkan atraksi uniknya.  Gerakan aneh dan menggelitik ini, kontan saja memberikan hiburan segar  untuk  masyarakat, serangkaian semarak HUT RIi ke-73. Tidak hanya warga lokal, wisatawan asing yang sedang melintas pun mendokumentasi  gerak jalan langka ini.
 
Delegasi Desa Pupuan, Tegallalang, salah satu peserta yang menggelitik penontio, karena peserta laki-laki dandannya mirip waria. Sementara peserta perempuanya bergaya laki-laki, Kepala BPD Desa Pupuan, I Nayoma Kariasa  yang menjadi pimpinan regu menyebutkan, danadan itu dimaksudkan sebgai kesetaraan peran antara laki-laki dan perempuan dalam mengisi kemerdekaan. “Kami artikan bahwa laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam segala peran dalam mengaisi kemerdekaan ini,” ungkap nyoman Kariasa.
 
Camat Tegallalang I Nyoman Darmawan menyebutkan, dalam gerak jalan ini, pesertanya memang dikhususkan bagi para pimpinan desa hungga jajaran Muspika. Dengan maksud bahwa seorang pimpinan harus mempelopori gerakan cinta NKRI. Dengan harapan masyarakat turut  senantiasa  Mengisi kemerdekaan dengan  langkah kreatif dna inovatf. “Yang terpenting, jiwa nasionalisme terus bangkit dan tak pernah padam di Tegallalang,” terangnya.