Bali Tribune-Oeteas, Lobalain - Telkomsel memperkuat layanan komunikasi di pulau terluar pada sisi selatan Republik Indonesia, yakni Pulau Rote pada Kabupaten Rote Ndao dengan menghadirkan Compact Mobile Base Station (Combat) atau Mobile BTS baru. Dengan hadirnya infrastruktur jaringan terbaru di pulau terluar di sisi selatan Indonesia tersebut, kini Telkomsel telah mengoperasikan 40 BTS di Pulau Rote.
Executive Vice President Area Jawa Bali Telkomsel Agus Setia Budi mengatakan, “Upaya TelkomGroup dan Telkomsel dalam membangun layanan komunikasi di Pulau Rote selaras dengan komitmen dalam memperkuat wilayah terdepan yang merupakan lini strategis Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami berharap pemerintah dan masyarakat dapat mengoptimalkan layanan komunikasi yang kami gelar untuk meningkatkan produktivitas serta mendukung sektor pariwisata dalam membangun wilayah Pulau Rote.”
Compact Mobile Base Station (Combat) atau Mobile BTS baru di Pulau Rote berlokasi di Markas Komando Distrik Militer 1627/Rote Ndao di Kelurahan Oeteas, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao. Combat tersebut diresmikan Jumat (18/1) oleh Komisaris Utama Telkom Indonesia Hendri Saparini beserta jajaran, Executive Vice President Regional Jatim Bali Nusra Telkom Indonesia Suparwiyanto, Executive Vice President Area Jawa Bali Telkomsel Agus Setia Budi, Bupati Rote Ndao Leonard Haning, Bupati Rote Ndao terpilih 2019-2024 Paulina Haning Bulu, serta Komandan Distrik Militer 1627/Rote Ndao Letkol Kav Andriyan Wahyu Dwi Atmoko.
Komandan Distrik Militer 1627/Rote Ndao Letkol Kav Andriyan Wahyu Dwi Atmoko mengatakan, “HadirnyaCompact Mobile Base Station (Combat) dari TelkomGroup dan Telkomsel ini tentunya menjadi kebanggaan bagi kami karena dengan layanan ini kami bisa meningkatkan pengabdian kami di ujung selatan Indonesia, pulau terluar Indonesia yaitu Pulau Rote dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
Telkomsel terus berperan aktif dan berkontribusi dalam menghadirkan akses telekomunikasi bagi masyarakat Indonesia di kawasan tertinggal, terluar, dan terdepan (3T). Sesuai dengan komitmen untuk membuka akses telekomunikasi dan informasi di daerah perbatasan, daerah terpencil, serta jalur bahari di Indonesia sekaligus mendukung percepatan Rencana Pita Lebar Indonesia periode 2014-2019. “Dengan adanya kualitas layanan komunikasi yang setara dengan kota besar di Indonesia, perluasan penggelaran jaringan layanan Telkomsel di Pulau Rote diharapkan bisa mendukung percepatan pertumbuhan perekonomian dan kemasyarakatan sekaligus mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah ini, sebagai salah satu surga surfing dunia, sekaligus menjadi manfaat bagi daya tarik investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru,” tutup Agus. (ksm)