balitribune.co.id | Singaraja - Warga miskin Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt sedikit bernafas lega.Pasalnya Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyambangi mereka di saat Umis Galungan, Kamis (3/8). Pj Lihadnyana datang membawa sembako sambil menyerahkan kunci rumah kepada warga miskin setempat yang beruntung mendapat bantuan perbaikan rumah.
Didampingi Kepala Dinas Sosial I Putu Kariaman Putra, Camat Seririt I Gusti Putu Ngurah Mastika dan Perbekel (Kepala Desa) Lokapaksa Putu Dodik Tryana, Lihadnyana menyerahkan kunci Rumah Sejahtera Terpadu (RST) yang sudah rampung kepada penyandang disabilitas I Gusti Ketut Arca dan juga menyerahkan bantuan berupa sembako dan tempat tidur.
Kepada warga lanjut usia I Gusti Made Sukasini (69) Lihadnyana juga menyerahkan bantuan berupa sembako, tempat tidur, terpal, dan uang tunai yang hidup sebatang kara. Saat ini, rumah yang bersangkutan sedang diperbaiki dibantu oleh keluarga dan pihak desa.
Usai menyerahkan bantuan, Lihadnyana mengatakan kegiatan berbagi setiap rangkaian hari suci Galungan ini merupakan kebiasaannya ketika menjadi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Bali. Setiap Penampahan Galungan (sehari sebelum Galungan) ia bersama dengan Gubernur Bali menyambangi masyarakat kurang beruntung untuk memberikan bantuan agar para masyarakat ini bisa merayakan hari suci Galungan. Hal tersebut melekat hingga kini, terlebih dirinya ditunjuk sebagai Pj Bupati Buleleng.
Lihadnyana yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini ingin mengugah masyarakat yang lebih beruntung untuk membantu saudara yang kurang beruntung dan memerlukan bantuan. Jika dibantu sebesar apapun, tidak menyebabkan masyarakat yang lebih beruntung menjadi kelaparan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng I Putu Kariaman Putra berucap program RST kepada I Gusti Ketut Arca telah rampung dalam 12 hari kerja. Hal ini berkat kerjasama dari seluruh pihak seperti TNI, Polri, aparat desa, Satpol PP, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pramuka, hingga masyarakat sekitar. Dengan semangat seluruh pihak pula, anggaran yang telah disediakan menghasilkan gedung rumah baru yang melebihi hasil dari bedah rumah biasanya.