Balitribune.co.id | Gianyar - Jelang Pelantikan Anggota DPRD Gianyar Periode 2024-2029, bursa calon pimpinan mulai mencuat. Posisi Ketua yang menjadi jatah PDIP, hampir dipastikan dipegag Ketut Sudarsana. Namun untuk posisi Wakil DPRD Gianyar dari Partai Golkar dan Partai Gerindra masih menuai persaingan internal yang ketat. Di Partai Golkar I Made Suteja memiliki kans kuat untuk menggantikan posisi IGN Anom Masta.
Hal iti terungkap dari Hasil Rapat Pleno DPD Partai Golkar Gianyar. Dari keterangan Ketua DPD Partai Golkar Gianyar, Kadek Era Sukadana, Senin (5/8), pihaknya memang sudah menggelar rapat pleno terkait penentuan posisi di pimpinan dewan dan alat kelengkapan DPRD Gianyar, beberapa hari lalu.
Untuk posisi pimpinan dewan, yakni Wakil Ketua DPRD Gianyar, diakuinya menuai beragam pandangan yang pada intinya merujuk pada aturan yang ada di Partai Golkar. Dan setelah dikerucutkan maka muncul tiga nama, Yakni I Made Suteja, IGN Sena dan IGN Ariasa. Sementara nama IGN Anom Masta yang kini masih menjabat wakil ketua DPRD Gianyar tidak diusulkan.
Beragam pertimbangan atas kemunculan tiga nama itu, karena jejak historis kepengurusan di Partai, pengalaman serta tidak pernah tercela. Dimana I Made Suteja Tercatat sebagai anggota DPRD Gianyar selama tiga periode, masih menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Gianyar, pernah menjadi Ketua PK Partai Golkar Gianyar selama dua periode, serta memenuhi persyaratan lainnya. Disusul IGN Sena dan IGN Ariase yang sama- sama menjadi bagian Pengurusa Pleno DPD Partai Golkar Gianyar. Namun dua kader itu baru akan dilantik menjadi anggota DPRD Gianyar.
Atas hasil rapat tersebut, Kadek Era akan menyampaikan hasilnya ke DPD Partai Golkar Bali untuk ditindaklanjuti. Pihaknya berharap yang menjadi keputusan rapat itu ditindaklanjuti sesuai mekanisme partai. Hal ini dinilai penting untuk menjaga kondusivitas di dalam organisasi. Terlebih kini Partai Golkar harus berjuang dalam suksesi di Pilkada serentak 2024.
"Hingga saat ini, kami bersama rekan-rekan partai koalisi sedang berproses untuk suksesi Pilkada Serentak. Tentunya Kondusivitas internal partai sangat dibutuhkan," terangnya singkat.
Sementara di Partai Gerindra, ada dua tokoh yang bersaing ketat. Antara I Ketut Astawa Suyasa dengan IGN Supriadi. Dari pengalaman dan torehan suara Supriadi unggul. Namun dari posisi kepengurusan Ketut Astawa yang memenuhi. Kini tinggal diputuskan oleh partai dengan pertimbangan strategisnya.