Diposting : 5 February 2020 23:28
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Negara - Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, perayaan tahun baru Imlek kini tidak hanya dipusatkan di wantilan, Konco atau Vihara masing-masing. Untuk pertamakalinya tahun 2019 ini perayaan tahun baru Imlek di Jembrana akan dilaksanakan di jalan. Kini ruas Jalan Hasanudin, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana sudah mulai dipersiapkan untuk perayaan Imlek.
Jelang perayaan bersama Tahun Baru Imlem di Kabupaten Jembrana, Minggu (9/2) mendatang, di ruas jalan perkotaan di sebelah barat Gedung Kesenian Bung Karno Jembrana sudah tampak dipasang sejumlah property seperti lampion dan lampu hias warna warni. Persiapan juga tampak telah dimatangkan. Berdasarkan informasi, perayaan yang dipusatkan di pusat keramaian ini juga akan dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan kesenian dan budaya warga Tionghoa ebagi wujud keragaman dan kerukunan antar umat di kabupaten ujung barat pulau dewata.
Kepastian terkait perayaan Tahun Baru Imlek yang akan dilaksanakan di ruang terbuka ini juga disampaikan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan. Di hadapan ratusan umat Tionhoa, saat menghadiri peringatan bertahtanya Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin ke-XVII dan perayaan Tahun Baru Imlek di TTID Cung Ling Bio Kelurahan Banjar Tengah, Negara, menyatakan perayaan Tahun Baru Imlek di jalan tersebut dimaksudkan agar masyarakat umum bisa mengenal lebih banyak keragaman budaya sehingga toleransi dan kerukunan antar umat di Jembrana bisa selalu terjaga.
"Kita ingin berkah Imlek bisa dinikmati dan dirayakan segenap lapisan warga Jembrana. Tidak hanya berbagi kebahagiaan, juga sekaligus untuk mendekatkan budaya, kita kenalkan secara langsung kekayaan dan keragaman yang ada di Jembrana. Ada perayaan Cap Go Meh serta tarian barongsai yang bisa ditonton masyarakat di lokasi terbuka,” ujar Wabup Kembang.
Melalui kesenian, pihaknya juga ingin menunjukkan keberadaan umat Tionghoa Jembrana betul-betul diterima dengan baik dan bisa diketahui khalayak ramai. “Harapannya masyarakat jadi lebih tahu dan merasakan kebersamaan,” jelasnya.
Pihaknya juga mengajak umat beragama di Jembrana untuk selalu menjaga keharmonisan yang telah terjalin dengan baik agar tidak ada benturan dengan mengedepankan semangat toleransi. Kendati Jembrana saat ini heterogen, namu situasi masyarakat dinilainya cukup kondusif. “Saya ingin mengajak seluruh umat jangan mudah terprovokasi kabar hoaks. Pengalaman Pilpres dan Pileg 2019 lalu mengajarkan kita lebih dewasa, bahwa hoaks diciptakan untuk mengadu domba dan memecah belah. Maka pintar-pintarlah memilah informasi, cek dulu kebenarannya,” tegasnya.
Panitia Peringatan Imlek, Budi Darma mengatakan, perayaan Imlek bersama yang akan digelar di tempat terbuka, salah satunya untuk lebih mendekatkan diri antara etnis Tionghoa di Jembrana ditengah masyakarat. “Selain pertunjukan budaya, kita juga akan sediakan stand kuliner berisi makanan khas etnis Tionghoa. Misalnya ada lontong Cap Go Meh dan menu lainnya,” terangnya.
Perayaan akan melibatkan warga etnis Tionghoa yang berdomisili di Jembrana yang kini sudah mencapai 600 KK. “Kita berasal dari suku yang sama, kendati agamanya berbeda-beda,” tandasnya.