Diposting : 15 June 2019 16:34
Agung Samudra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Bangli - Dahan pohon beringin di sisi Pura Dalem Slaungan Banjar Pande, Kelurahan Cempaga, Bangli, tumbang, Jumat (14/6) sekitar pukul 14.30 Wita. Tumbangnya dahan pohon beringin berusia ratusan tahun tersebut menimpa 5 unit mobil dan 2 sepeda motor yang ada di bawahnya, serta merusak emper toko yang jaraknya sekitar 15 meter dari pohon beringin. Akibat kejadian tersebut dua orang mengalami luka serius dan harus mendapat perawat intensif di RSU Bangli.
Data yang terhimpun, mobil yang tertimpa dahan pohon beringin saat melintas di ruas Jl. Erlangga tersebut yakni mobil Pick UP DK 8024 PP warna putih bermuatan besi yang dikemudikan Nyoman Sujana (27), asal Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga dengan penumpang I Ketut Suwitra (37) asal Banjar Antugan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku. Mobil Avanza DK 7008 BQ yang dikemudikan Pande Putu Rastika Paramarta (22) Banjar Pule, Kelurahan Kawan, dan disamping pengemudi yakni Pande Wayan Candra (52), Banjar Gaga, Desa Tamanbali.
Sementara itu, mobil yang terparkir di sebelah utara jalan yakni , Pick Up hitam DK 8238 PU, mobil Carry DK 1261 AM serta mobil Daihatsu Xenia DK 1138 CJ milik Gede Ari Prayuda (24) asal Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Akibat kejadian tersebut, Ketut Suwitra mengalami luka berat pada kaki kiri, karena sempat terjepit. Pande Wayan Candra cidera pada kepala, Nyoman Sujana melangami luka lecet dibagian punggung, dan Pande Rastika merasa sakit dibagian tengkuk. Dari korban tersebut yang menjalani perawatan intensif Pande Candra dan Ketut Suwitra.
Menurut warga setempat, saat kejadian kondisi hujan gerimis. Kondisi jalan memang padat karena banyak kendaraan parkir di bahu jalan.”Saat itu terdengar suara gemuruh, dan dahan pohon beringin di pinggir jalan itu tumbang," ungkap warga. Karena mengetahui ada korban yang terjepit, warga langsung berusaha melakukan evakuasi untuk menolong korban. Selanjutnya korban dilarikan ke RSU Bangli guna mendapat perawatan intensif.
Sementara itu, Nyoman Sujana saat di RSU Bangli menuturkan, ia bersama Ketut Suwitra membeli besi di wilayah Gianyar. Selanjutnya besi akan dibawa ke rumah Ketut Suwitra. “Ketut Suwitra memiliki usaha las, saya kerja sama dia. Tadi kami baru balik dari Gianyar membeli besi,” jelasnya.
Saat melintas di Jalan Erlangga (TKP), Nyoman Sujana sempat mendengar suara seperti pohon tumbang. Ia pun berusaha untuk menambah kecepatan laju mobil, namun sayang dahan pohon jatuh dan menimpa kap mobil. “Kami datang dari barat, mau ketimur pas mobil lewat pohon tumbang. Posisi dahan pohon jatuh miring sehingga mengenai Ketut Suwitra,” ujarnya. Kaki sebelah kiri Ketut Suwitra terjepit sehingga proses evakuasi berlangsung cukup lama. Menurut Nyoman Sujana, ada sekitar 20 menit dari kejian hingga Ketut Suwitra berhasil dievakuasi.
Disisi lain, Pande Rastika mengaku dirinya sejatinya baru belajar mengemudikan mobil, dan Pande Candra adalah guru privat mengemudinya. Saat melintas di lokasi Ia sempat melihat dedaunan berjatuhan. Tidak berselang lama dahan pohon beringin tumbang dan mengenai mobil yang Ia kemudikan. “Saat itu saya ditolong warga, dan saya langsung diantarkan pulang. Setelah sampai di rumah saya baru tahu kalau Pak Pande dibawa ke rumah sakit,” akunya.
Waka Polres Bangli Kompol Krisnha Mahardika saat di lokasi kejadian mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan terkait kendaraan yang rusak serta pemiliknya. “Kami masih lakukan pendataan, karena memang ada beberapa pemilik kendaraan yang belum kami temukan,” ungkapnya.
Untuk proses indetifikasi pihaknya menurunkan tim Inafis Polres Bangli, sedangkan untuk evakuasi dahan tumbang pihaknya melibatkan personel Polres dan Polsek Bangli. “Proses evakuasi melibatkan petugas BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan personel Polres serta Polres. Kami upayakan evakuasi berjalan dengan cepat agar lalu lintas kembali normal. Menunggu evakuasi selesai maka kendaraan dialihkan ke depan/jaba Pura Kehen,” terangnya.
Pasca kejadian tersebut, pihak dari pengempon Pura Dalem Slaungan akan melakukan paruman. Selain itu direncanakan akan nunas bawos. “Rencana akan dilaksanakan paruman untuk memutuskan langkah selanjutnya. Memang di lokasi masih ada pohon lain, yang kondisinya sudah miring khawatir kejadian serupa terjadi lagi. Pohon beringin sebelumnya sudah sempat dipangkas,” ungkap kepala lingkungan Pande, I Nyoman Pasma.