Negara, Bali Tribune
Los pedagang kaki lima yang dibangun Pemkab Jembrana di Jalan Udayana, Desa Kaliakah, Negara tepatnya di sebelah timur Polsek Kota Negara, dinilai mubasir karena hingga saat ini tidak ada pemanfaatannya.
Dari informasi yang dihimpun Bali Tribune, kios pedagang kaki lima ini pembangunannya melaui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koprasi (Perindagkop) Kabupaten Jembrana dan pengerjaannya dilaksanakan oleh CV Bayu Utama pada November 2015 lalu menelan biaya Rp 336.059.000 dan rencanannya digunakan sebagai tempat berjualan pedagang kaki lima.
Pengamatan di lokasi, bangunan los tersebut memang terlihat kumuh, berdebu serta tidak tertata dan terpelihara. Sampah bersakaran dengan rumput, kangkung dan tumbuhan semak perdu di sekitar bangunan yang semakin meninggi. Lantai bangunan pun sudah tampak retak di beberapa bagian kendati usia bangunan ini belum genap enam bulan selesai dikerjakan. Saat musim hujam areal ini mejadi tempat genangan air. Bahkan jika dari jalan utama, bangunan ini tidak terlihat karena dibangun menjorok ke pojok utara dan didepannya masih berdiri bangunan aset Pemkab Jembrana yang juga mangkrak.
Warga memanfaatkan areal ini untuk menggembalakan sapi. Salah seorang warga sekitar, Sutarja ditemui, Rabu (6/4), di lokasi sangat menyayangkan bangunan yang memakan anggaran ratusan juta itu saat ini mubasir dan terbengkalai.
Pjs. Kadis Perindagkop Kabupaten Jembrana, Made Sudantra dikonfirmasi kemarin membenarkan bangunan tersebut belum digunakan dan rencananya akan difungsikan sebagai tempat berjualan pedagang kaki lima seperti menjual makanan dan jajanan tradisional.
Ia menyatakan pihaknya akan menata lagi areal tersebut, bangunan yang ada di depannya yang sudah tidak berfungsi akan dihapuskan dan akan dibangun show room mobil di depan los tersebut sehingga dilokasi itu nantinya akan menjadi pusat jual beli mobil dan kendaraan. Tetapi saat ini menurutnya pembangunannya masih dalam proses perencanaan.