Tabanan, Bali Tribun
Manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot agar terus meningkatkan pelayanan bagi pengunjung. Mengingat, obyek wisata Tanah Lot merupakan destinasi pariwisata dunia yang sangat penting mengingat kontribusinya bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tabanan.
Hal itu disampaikan Bupati Tabanan saat memimpin Rapat Evaluasi Badan Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, di kantornya, Senin (1/8). Rapat tersebut dihadiri oleh Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Asisten I Setda Kabupaten Tabanan I Wayan Yatnanadi, Asisten II Setda Tabanan I Wayan Miarsana, Asisten III Setda Tabanan I Made Sukada dan beberapa pimpinan satuan kerja di lingkungan Pemkab Tabanan.
Manajemen DTW Tanah Lot hadir langsung Manajer Pengelola I Ketut Toya Adnyana, Asisten Manajer I Wayan Sudiana, Konsultan Manajemen Dewa Nyoman Wiratmaja, serta tokoh adat Desa Pekraman Beraban dan pengempon sejumlah pura di areal Tanah Lot. Untuk mendukung peningkatan pelayanan tersebut, dia berharap Manajemen DTW Tanah Lot membuat rencana dan program kerja yang didasari hasil evaluasi program-program yang sudah dijalankan sebelumnya. “Karena kita mau tidak mau harus terus berbenah dan menyesuaikan diri dengan kondisi serta situasi saat ini. Memperbaharui penataan kios-kios tanpa merugikan pedagang sehingga tertata dengan rapi. imbuhnya.
Bupati Eka menyetujui untuk kenaikan tarif bagi pengunjung baik untuk wisatawan asing dan wisatawan domestik. Dimana untuk wisatawan asing dewasa yang dulunya Rp 30.000 menjadi Rp 60 000, anaka-anak dari Rp 15.000 menjadi Rp 30.000 dan untuk wisatawan lokal dewasa dari Rp 10.000 menjadi 20.000, anak-anak dari Rp 7.500 menjadi Rp 15.000. Mengingat Tanah Lot merupakan warisan yang dimiliki Kabupaten Tabanan yang patut disyukuri, serta harus memiliki akses yang bagus menuju ke tempat wisata ini. Sehingga apapun program-program yang belum terlaksana harus dilanjutkan demi mendapat hasil yang optimal.
Disampaikan Manejer Operasional DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana, pendapatan kotor yang diperoleh selama 2016 mencapai Rp 33,81 miliar lebih. Sementara, pendapatan bersihnya mencapai Rp 22,79 miliar lebih. Bila dibandingkan dengan data pada 2015, jumlah pendapatan kotor tersebut mengalami peningkatan sekitar Rp 29,82 miliar lebih. Sementara pendapatan bersihnya mencapai Rp 19,93 miliar lebih. Peningkatan jumlah pengunjung ke Tanah Lot pada tahun 2015 mencapai 1.539.085 orang. Sedangkan jumlah kunjugan pada tahun 2016 sebanyak 1.692.481 orang. Jumlah kunjungan ini belum mencapai target karena Tanah lot menargetkan untuk kunjungan sebanyak 2.558.210 orang.
Ketut Toya Adnyana juga memaparkan beberapa program lanjutan yang belum dapat terlaksana diantaranya penataan kios pedasaran, perbaikan parkir utama, perbaikan jalan kawasan, penataan tolgate tiket, penataan checking tiket. Pemberlakuan kenaikan ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang.