Mangupura, Bali Tibune
Proyek saluran irigasi di Kabupaten Badung beralih dari pasangan batu ke beton precast (pracetak) L Shape. Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Badung sebagai leading sektor proyek infrastruktur irigasi ini mengklaim penggunaan beton precast kualitasnya lebih kokoh daripada pasangan batu. Selain itu waktu pengerjaannya juga lebih cepat.
Kabid Pengairan BMP Badung, AA Gde Dalem menyatakan, penggunaan beton precast L Shape ini sudah diujicoba tahun lalu. Karena hasilnya lebih baik, maka proyek saluran irigasi dari pasangan batu mulai tahun ini resmi diganti dengan menggunakan beton berbentuk L tersebut.
“Karena kualitasnya jauh lebih bagus, maka mulai tahun ini secara bertahap pemerintah mengubah infratruktur lama dari pasangan batu menggunakan beton precast (pracetak) L Shape,” ujarnya, Selasa (2/8).
Disebutkan beberapa proyek irigasi yang sekarang dibangun dengan model baru ini diantaranya adalah saluran irigasi kawasan Sading, Mambal, Petang, Buangga, Lukluk, dan masih banyak lagi yang lain. “Dengan menggunakan beton pra cetak lebih praktis dan cepat dari segi waktu. Walau memang dari segi harga dua kali lipat lebih mahal,” terang Gung Dalem.
Mengenai kekuatan beton precast, pihaknya mengklaim jauh lebih kuat. Dengan pasangan batu, pihaknya juga sulit membuat proyek seragam karena ukuran batu yang berbeda-beda. Pasangan batu juga rentan digerogoti kepiting.
“Bila pembangunan fisik model lama (pasangan batu,-red) paling lima tahun sudah rusak. Tapi, kalau dengan beton, umurnya bisa lebih tahan lama dengan jangka waktu bisa 40 tahun,” katanya.
Pun demikian, Gung Dalem mengakui proyek dengan model beton ini ongkosnya jauh lebih mahal. “Nilainya hampir 2,5 lipat (proyek bila menggunakan pasangan batu, red), tapi kami yakin kualitasnya,” tegasnya.
Dari segi pengerjaan Gung Dalem juga menyakini jauh lebih mudah dan cepat. Satu orang pekerja bahkan bisa memasang 15 meter dalam sehari. Dua kali lipat dari pasangan batu. Sebab, dengan pasangan batu paling pekerja proyek hanya mampu menyelesaikan 6 meter per hari. “Kami berharap dengan infrastruktur yang kuat, akan lebih memastikan kualitas layanan jaringan irigasi dalam memenuhi kebutuhan air para petani di Kabupaten Badung,” pungkasnya.