![](https://balitribune.co.id/sites/default/files/styles/xtra_large/public/field/image/B-WAYAN%20MUNTRA1.jpg?itok=SPk2eGBk)
balitribune.co.id | Mangupura - I Wayan Muntra bakal calon wakil Bupati Badung dari Koalisi Rakyat Badung Bangkit (KRBB) mengaku tetap sebagai kader Golkar meski partainya telah mengecewakannya karena tidak memberikan rekomendasi kepada Diatmika-Muntra pada Pilkada Badung, 9 Desember mendatang. Induk partainya diluar dugaan justru memberikan rekomendasi kepada lawannya yang nota bena calon petahana dari PDIP I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa.
Politisi asal Sawangan, Nusa Dua ini pun mengaku sangat kecewa dengan induk partai beringin. Padahal, sebagai kader partai dirinya ikut membesarkan Golkar dari bawah.
“Ditanya kecewa ? Sudah pasti. Saya kecewa dengan induk partai saya. Tapi, mau gimana lagi, saya harus sabar,” ujarnya, ditemui di kawasan Dalung, Kuta Utara, Rabu (2/9/2020).
Tak direstui maju di Pilkada, ia pun mengaku masih tetap akan di Golkar. Sejauh ini, politisi yang juga Notaris ini mengaku belum ada kepikiran untuk ganti baju partai.
“Saya kecewa, tapi saat ini saya masih di Golkar. Apakah saya akan mendukung (petahana)? Itu hak pribadi saya. Nggak takut disanksi? Dikenai sanksi salah saya apa?” katanya.
Pihaknya pun kembali menyayangkan sikap induk partainya yang mendukung “lawan” di Pilkada Badung. Padahal, dirinya bersama I Gusti Ngurah Agung Diatmika sudah berproses dari bawah sehingga KRBB yang terdiri dari Golkar, Nasdem dan Gerindra memutuskan untuk mengusung dirinya di Pilkada Badung.
“Saya sudah mengikuti proses dari bawah sebagai komitmen dalam menjalankan prosedur partai. Namun kalau ada yang menayakan saya berkali-kali disakiti apakah akan pindah ke partai lain, sekarang saya jawab. Hari ini, besok dan hari-hari berikutnya saya tetap Golkar. Dan tak tahu itu sampai kapan,” tegasnya.
Dengan adanya calon tunggal di Pilkada Badung ini, Muntra menyebut sistem demokrasi di Gumi Keris tidak jalan.
“Masak demokrasi lawan kotak kosong? Menurut saya sistem demokrasi tidak bagus. Saya maju bukan untuk sebatas mengejar jabatan, tapi ingin memberi pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Masalah kalah menang itu urusan lain,” papar Muntra.
Terkait dengan petahana melawan kotak kosong nanti, mantan Ketua DPD Golkar Badung ini mengaku tidak ingin mengarahkan loyalisnya yang tergabung dalam Semeton Muntra untuk memilih kotak kosong. Semeton Muntra yang sudah terbentuk di seluruh Badung diminta memilih menggunakan hati nurani.
“Saya tidak mau mengarahkan milih kotak kosong. Kalau pilih kotak kosong itu demokrasi silakan. Silakan pakai hati nurani,” pungkasnya.