Vaksinasi Pilot dan Awak Kabin Picu Meningkatnya Kepercayaan Pengguna Jasa Transportasi Udara | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 19 May 2021 19:24
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / TRANSPORTASI UDARA - Pelaku perjalanan dalam negeri memilih menggunakan transportasi udara di masa adaptasi kebiasaan baru

balitribune.co.id | Kuta - Hari pertama (18/5) periode setelah peniadaan mudik Lebaran tahun 2021, pergerakan pelaku perjalanan dalam negeri yang menggunakan transportasi udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mulai mengalami peningkatan. Tercatat terdapat 70 pesawat dengan 3.428 pelaku perjalanan yang mendarat di Pulau Bali dan 68 pesawat mengangkut 3.006 penumpang meninggalkan Pulau Dewata pada hari tersebut. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat bepergian menggunakan transportasi udara di masa era kenormalan baru. 

Saat ini mulai 18-24 Mei diberlakukan pengetatan perjalanan pasca-peniadaan mudik Lebaran. Kebijakan tersebut berdasarkan Addendum Surat Edaran Kepala Satuan Tugas Nomor 13 Tahun 2021 tentang Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah.

General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado menyampaikan selama periode peniadaan mudik Lebaran 6-17 Mei 2021, bandara ini melayani 12.896 ribu penumpang kepentingan khusus atau penumpang yang melakukan penerbangan dikecualikan dengan kategori perjalanan dinas, pengobatan dan kedukaan. Hal ini berarti selama masa peniadaan mudik, bandara setempat hanya melayani seribu pelaku perjalanan per hari baik yang datang dan meninggalkan Bali.

"Selama 12 hari atau tanggal 6-17 Mei 2021 masa peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai telah melayani sebanyak 12.896 penumpang dengan diangkut sebanyak 204 pesawat udara, kami pastikan selama periode tersebut penumpang telah memiliki dokumen sesuai persyaratan masa pembatasan penerbangan melalui pemeriksaan petugas Avation Security, Satgas Covid-19, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Airlines,” jelas Herry dalam siaran persnya, Selasa (18/5).

Lebih lanjut Herry menjelaskan, pada masa peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442, penumpang terbanyak datang pada tanggal 12 Mei 2021 mencapai 1.012 penumpang. Sedangkan keberangkatan terbanyak tercatat tanggal 16 Mei 2021 hingga 1.004 penumpang, diangkut menggunakan 3 operator penerbangan yakni Garuda Indonesia, Citilink Indonesia dan Air Asia.

Sementara itu Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan bahwa Garuda Indonesia dan Citilink menjadi maskapai penerbangan nasional pertama di Indonesia yang melayani penerbangan dengan pilot dan awak kabin yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara lengkap. Hal tersebut sejalan dengan percepatan implementasi program vaksinasi yang mulai dilaksanakan pada akhir Februari lalu, bagi pilot dan awak kabin yang memenuhi kriteria vaksinasi Covid-19 serta aktif bertugas.

Kata dia, optimalisasi program vaksinasi tersebut sejalan dengan upaya dalam menghadirkan proteksi yang maksimal baik bagi pilot dan awak kabin, maupun bagi seluruh masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan udara. "Tentunya dengan tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan secara konsisten pada seluruh lini operasional penerbangan," papar Irfan.

Optimalisasi program vaksinasi nasional merupakan salah satu upaya mendorong kepercayaan masyarakat terhadap transportasi publik khususnya moda transportasi udara agar semakin terbangun. Pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan beserta otoritas kesehatan terkait yang turut memprioritaskan pemberian vaksinasi untuk pekerja industri penerbangan termasuk awak pesawat. 

"Mengingat ditengah situasi yang penuh ketidakpastian ini aspek kesehatan dan kenyamanan penerbangan merupakan prioritas utama bagi masyarakat yang akan menggunakan moda transportasi udara," tegasnya.

Irfan menambahkan, dukungan yang diberikan pemerintah terhadap aspek kesehatan para pekerja industri penerbangan ini tentunya juga diiringi dengan kesadaran penerapan protokol kesehatan oleh seluruh elemen masyarakat memasuki era kenormalan. Sehingga dapat turut mendorong pemulihan sektor sosial ekonomi dan pariwisata di Tanah Air.

"Sesuai dengan prosedur protokol kesehatan yang dijalankan, seluruh pilot dan awak kabin yang bertugas tetap menjalankan prosedur pre medical flight termasuk melalui tes pemeriksaan Covid-19 dengan hasil negatif," imbuhnya.