Andalkan Komunitas dan Wisatawan Domestik, Pengusaha Ubah Konsep jadi Rumah Kreatif | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 24 November 2021 19:19
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / Vicky Gozali

balitribune.co.id | Kuta – Era pandemi Covid-19 menuntut setiap pengusaha yang usahanya bergerak di bidang pariwisata harus beradaptasi dengan kondisi kenormalan baru. Seperti yang dilakukan salah satu pengelola pusat perbelanjaan/mal di Kuta, Kabupaten Badung tidak hanya diam menanti kunjungan turis asing. Pengelola bisnis di kawasan Kuta ini mengubah konsep mal menjadi rumah kreatif atau kreatif hub, guna menarik pengunjung dari berbagai komunitas lokal termasuk wisatawan domestik. 

Mal yang berada di pusat kegiatan pariwisata tersebut sebelum pandemi sebagian besar pengunjungnya adalah turis asing. Sejak pandemi menyebar di Indonesia pada Maret 2020 lalu, pemerintah menghentikan sementara kedatangan turis asing ke Tanah Air. Pintu masuk Bali untuk penerbangan internasional pun ditutup. Hingga saat ini kendati pemerintah telah membuka kembali pintu masuk Bali bagi wisatawan mancanegara pada 14 Oktober 2021 lalu, namun belum ada penerbangan langsung dari luar negeri yang membawa turis mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. 

Kondisi itu yang mendorong Pengelola Park23 Mall di Kuta mengubah konsep menjadi tempat yang menghasilkan kreativitas seni dan budaya Nusantara. Demikian disampaikan Vicky Gozali, Direktur Pengembangan Bisnis PT Praba Kumala Sejati saat ditemui di Kuta, Badung beberapa waktu lalu. 

Menurut dia, pengusaha pariwisata di Bali harus mencari konsep baru untuk mempertahankan bisnisnya tetap bisa berjalan ditengah tekanan situasi pandemi Covid-19. Pihaknya mengaku selain mal, juga mengelola hotel dan usaha lainnya di bidang pariwisata. Seluruh usaha di pariwisata sangat terkena dampak dari pandemi Covid-19. Sehingga pihaknya mengubah konsep bisnis tersebut menjadi wadah mengekspresikan hasil karya seni masyarakat se-Nusantara.  

"Kami tidak hanya mengandalkan kunjungan turis asing. Di masa pandemi ini menunggu-nunggu yang belum pasti itu adalah mimpi. Maka kami mengubah konsep dari tempat berbelanja menjadi kreatif hub sebagai wadah yang bisa menarik anak-anak muda untuk berkarya," katanya. 

Di tempat kreatif hub ini, pengunjung datang dari berbagai komunitas masyarakat termasuk wisatawan Nusantara. Vicky berharap gagasan yang didapat dari adanya pandemi ini dapat memotivasi pengusaha-pengusaha di Bali untuk tidak tergantung pada kedatangan turis asing. Melainkan mampu beradaptasi ditengah pandemi dengan melakukan inovasi bisnis. 

Seiring berjalannya waktu, kini pusat perbelanjaan/mal diharapkan juga berfungsi sebagai tempat untuk mewadahi kreativitas memenuhi gaya hidup atau lifestyle masyarakat. Hal tersebut bisa dipenuhi sesuai dengan inovasi dan kreativitas pengelola usaha.