Diposting : 7 January 2022 10:38
SUG - Bali Tribune
balitribune.co.id | Semarapura - Untuk memajukan pariwisata di Klungkung yang sempat terpuruk karena Covid-19, ada baiknya pemerintah daerah mulai melirik sport tourism (wisata olahraga). Dengan keindahan pantainya, Nusa Penida bisa mengembangkan sport tourism ke dalam wisata bahari yang selama ini jadi daya tarik wisatawan.
Menjadi ajang nasional maupun internasional untuk di Bali. Bukan melupakan turis asing, tetapi mulai menggarap apa yang sekiranya mampu untuk menarik kedatangan tamu buat Bali yang sudah terlanjur menjadi mata pencaharian masyarakat Bali.
Anggota DPRD Bali Dapil Kabupaten Klungkung I Ketut Juliarta, SH, mengungkapkan pengembangan sport tourism dapat mengangkat pariwisata Klungkung. Pasalnya sejumlah sport tourism sudah berjalan di Nusa Penida dan sangat diminati wisatawan. Seperti snorkeling, diving dan surfing. Olahraga tersebut sangat menyatu dengan wisata bahari yang dimiliki Nusa Penida.
Menurut Juliarta pengembangan sport tourism harus dikembangkan tidak hanya memanfaatkan keindahan laut tapi juga menyasar hingga ke daratan. Seperti sepak bola, bola voli, tenis meja, billiar dan lainnya.
“Bola voli dan sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari baik wisatawan mau pun masyarakat secara umum. Ini yang harus kita kembangkan lagi," tuturnya.
Sayangnya sampai saat ini peran pemerintah dalam mengembangkan sarana olahraga di Klungkung belum maksimal. Sementara sport tourism yang sudah beroperasi saat ini berkat turun tangan pengusaha lokal.
"Saya mendorong pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Klungkung khususnya untuk mulai membangun fasilitas olahraga yang dapat mendukung sport tourism,“ ungkapnya, Kamis (6/1).
Dengan ini maka event-event kelas nasional dan dunia bisa diselenggarakan di Klungkung. Ia yakin dengan itu akan membuat meningkatnya kunjungan pariwisata ke Klungkung. Selain itu juga bisa menarik minat olahraga bagi para pemuda.
Ditanya soal lapangan yang ada di Klungkung khususnya bola voli, dirinya membenarkan bahwa kondisinya belum memadai untuk event bertaraf internasional. Untuk taraf nasional masih memungkinkan, seperti GOR yang ada bisa dirubah menjadi lapangan bola voli.
“Di Klungkung di setiap desa ada lapangan bola voli, keinginan untuk mereka bisa itu tinggi. Yang menjadi kendala bagi pemuda di sana adalah saat mereka butuh bola mereka patungan membeli bola, dari desa mungkin dia dapat bola itu satu tahun baru dapat satu bola, “ujar Juli.
Ia juga mengatakan bahwa pentingnya turut serta KONI dalam membina olahraga voli ini, agar pemuda-pemuda khususnya di Klungkung bisa membangun ketangguhan dalam bidang olahraga.