Diposting : 10 October 2022 18:16
YUE - Bali Tribune
Denpasar - Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi membuka Festival Seni Bali Jani (FSBJ) IV yang bertema Jaladhara Sasmita Danu Kerthi sebagai bukti kepedulian Pemerintah Provinsi Bali terhadap dinamika seni budaya Bali, sekaligus memberi ruang apresiasi untuk pengembangan seni modern dan kontemporer di Bali. Pembukaan Festival Seni Bali Jani IV ini dihadiri secara langsung oleh Ida Shri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa, Ny. Putri Suastini Koster, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati bersama Ny. Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati, Kapolda Bali, Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Bupati/Walikota se-Bali, hingga kaum pemuda milenial pada, Minggu (Redite Pon, Dukut) 9 Oktober 2022 di Panggung Terbuka Ardha Candra Art Center, Denpasar.
Gubernur Bali dalam sambutannya menyampaikan Festival Seni Bali Jani yang kini memasuki tahun keempat, telah menjadi agenda tahunan Pemerintah Provinsi Bali, sebagai amanat Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali. “Titiang (saya) memberikan apresiasi yang tinggi atas ide penyelenggaraan festival ini, sebagai sebuah momentum penting dari perjalanan panjang dan dinamika seni budaya Bali. Dimana kesenian Bali tumbuh, hidup, dan berkembang dari zaman ke zaman, karena seniman Bali tiada henti berkreasi dan berinovasi. Masyarakat Bali kemudian merawat dan menjadikan seni sebagai tradisi yang hidup,” ujar Gubernur Koster.
Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini mengatakan, guna merawat dan menjadikan seni sebagai tradisi yang hidup di Pulau Bali, Pemerintah Provinsi Bali sangat memahami hal tersebut dengan terus memberikan dukungan agar kreativitas seniman dapat terjaga dan terwadahi dengan baik. Sehingga Festival Seni Bali Jani adalah kebijakan strategis sebagai bukti kepedulian Pemerintah Provinsi Bali terhadap dinamika seni budaya Bali.
Sesuai dengan konsep kekaryaannya, FSBJ menjadi ruang apresiasi untuk pengembangan seni modern dan kontemporer Bali. “Sedangkan Pesta Kesenian Bali memberi ruang apresiasi kepada upaya penguatan seni tradisional Bali. Kedua ruang apresiasi ini merupakan implementasi Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali era baru,” jelas orang nomor satu di Pemprov Bali ini yang disambut apresiasi tepuk tangan.
Pihaknya meyakini, FSBJ IV 2022 dapat menjadi wahana yang efektif dalam mewadahi naluri kreatif para seniman lintas generasi untuk bertemu, berkolaborasi, dan saling belajar guna menghasilkan buah cipta dan prestasi. Tema yang diangkat “Jaladhara Sasmita Danu Kerthi” yang bermakna air sebagai sumber peradaban, merupakan seruan kesadaran bahwa manusia harus menjalin hubungan yang harmonis dengan alam semesta.
Kata dia, dengan tema ini diharapkan karya-karya yang ditampilkan dalam FSBJ selain artistik, estetik, dan menghibur juga dapat bertutur dan menyampaikan pesan kepedulian terhadap pentingnya pelestarian sumber air dan lingkungan. Hal ini selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi yang diwariskan para leluhur Bali, yakni Atma Kerthi, Wana Kerthi, Danu Kerthi, Sagara Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Koster meminta para seniman, sastrawan, dan seluruh penggiat seni agar terus berkarya dan memacu prestasinya, supaya seni budaya Bali berkembang mengikuti alur peradaban zaman. "Seni budaya adalah salah satu warisan dan kekayaan kita yang menjadikan Bali memiliki keistimewaan dimata dunia. Kepada seluruh Krama/warga Bali, Titiang berharap memberi apresiasi dan dukungan terhadap penyelenggaraan FSBJ ini. Tetap semangat, semoga FSBJ IV tahun 2022 berjalan lancar dan sukses. Pemerintah Provinsi Bali akan terus memberikan dukungan baik secara material maupun moral, seperti regulasi, apresiasi, fasilitasi, insentif, dan penghargaan,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha mengatakan, Festival Seni Bali Jani ini lahir dari gagasan kreatif seorang seniwati dan sastrawati Bali, yaitu Putri Suastini Koster dengan tujuan untuk memberi ruang lebih luas kepada para penggiat seni dan sastra modern Bali dalam berkarya, sebagai salah satu penanda Bali era baru. “FSBJ IV akan berlangsung selama dua pekan, yakni dari tanggal 9 – 23 Oktober 2022 dengan menyajikan materi Adilango atau pagelaran, pameran seni
rupa, pameran IKM Bali Bangkit oleh Dekranasda Provinsi Bali, Utsawa atau parade, lomba, beranda pustaka yang terdiri dari bursa buku dan pameran kartun, loka karya, serasehan, dan Bali Jani Nugraha,” tutupnya.