balitribune.co.id | Negara - Potensi lonjakan harga komoditas kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) kini terus diantisipasi. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan laju harga komoditas kebutuhan pokok. Salah satunya intervensi pasar dengan menggalakan pasar murah di masyarakat.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengakui saat ini harga komoditas kebutuhan sudah mengalami kenaikan. Sehingga menurutnya perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya lonjakan harga di pasaran. Salah satu upaya yang kini tengah digalakan adalah operasi pasar dengan menggelar pasar murah di masyarakat. Berbagai komoditas disediakan dengan harga lebih terjangkau.
Untuk pasar murah yang digelar Minggu (18/12) disediakan beras 1,5 ton, telur 1.500 butir, minyak goreng 160 liter, gula pasir disiapkan 50 kg, cabai merah kecil dan cabai besar masing-masing disiapkan 5 kg, bawang merah 14 Kg serta bawang putih 20 kg.
“Untuk beras harganya 10.600/kg, telur ayam 1.700/butir, minyak goreng 16 ribu liter harga sampai Rp 16.500/liter. Sedangkan harga di pasar sudah sampai Rp 19 ribu, cabai merah kecil 30.000/kg di pasar mencapai 45.000,” ujarnya.
Selanjutnya gula pasir 12.500/kg, cabai besar 18.000/kg sedangkan di pasar sudah tembus Rp 22 ribu, bawang merah Rp 24 ribu/kg di pasar sudah Rp 30 ribu dan bawang putih Rp 20 ribu/kg sedangkan untuk di pasar sekarang sudah Rp 22 ribu/kg.
Salah seorang warga, Ni Luh Sumbertini berharap upaya ini bisa terus berlanjut. “Sekarang banyak harga kebutuhan pokok sudah naik, di pasar murah lumayan selisihnya lebih murah. Saya harap ini bisa terus berlanjut,” ungkapnya.
Pemerintah daerah menyatakan upaya ini dilakukan selain untuk mengantisipasi lonjakan harga di pasaran juga sebagai upaya penanganan inflasi.
“Menjelang hari Raya apapun kadang-kadang harga dipasar bergerak naik. Kita intervensi sedikit dengan melaksanakan pasar murah. Tujuannya selain membantu masyarakat mendapatkan harga yang murah, juga bagian untuk menurunkan inflasi di Kabupaten Jembrana,” ujar Bupati Jembrana I Nengah Tamba.