BALI TRIBUNE - Kasus pencurian yang terjadi kantor Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang Perumahan dan Tata Ruang, Selasa (23/5), mengundang keprihatinan kalangan DPRD Bangli. Menurut para wakil rakyat yang duduk di parlemen itu, menandakan selama ini standard keamanan di instansi pemerintah masih lemah.
Anggota DPRD Bangli I Wayan Subagan saat dikonfirmasi terkait kasus pencurian yang terjadi di beberapa SKPD, Kamis (25/5), mengaku sangat prihatin dengan kasus yang terjadi. Politisi dari PDIP itu menuding lemahnya standar keamanan menjadi salah satu penyebab terjadinya kasus pencurian. “Standar keamanan di beberapa perkantoran saya lihat masih lemah,” kata dewan dari Dusun Bangkiangsidem, Desa Bangbang ini.
Dia melihat beberapa kantor pemerintah tidak dilengkapi dengan piranti kamera pemantau (CCTV), selain itu masih diberikanya keleluasaan orang luar keluar masuk kantor.
Menurut anggota komisi III DPRD Bangli ini, dengan dipasangnya CCTV akan semakin mudah melakukan pengawasan atau pemantauan situasi kantor. Begitupula dengan adanya CCTV maka ketika terjadi suatau kasus misalnya pencurian maka, akan lebih mudah mengungkapnya,” kita di dewan sangat mendukung, untuk satandar keamanan perkantoran harus dilengkapi CCTV,” tegas Subagan.
Disamping itu anggota dewan tiga kali periode ini, menuding selama ini ada kesan, orang luar yang tidak memilki kepentingan begitu mudahnya keluar masuk kantor. Sepatutnya kata dia , setiap kantor harus menjalankan protoler, artinya harus ada petugas stan by di loby yang tugasnya mencatat dan menanyakan kepentingan setiap tamu yang dating. “Sementara selama ini protololer tersebut terkesan diabikan, sehingga begitu mudahnya orang yang tak berkepentingan wara-wiri di kantor,” ujar Subagan.
Lantas disinggung untuk pengadaan CCTV tentu membutuhkan anggaran? Sebut Subagan jangan masalh anggran di jadikan kambing hitam, kita di dewan pasti akan mendukung jika SKPD mengajukan anggaran untuk pengadaan CCTV. “ Saya miris mendengar kantor Dinas PU sampai tiga kali kemalingan, sepautnya dengan kejadian pertama, otoritas di PU sudah ancang-ancang ajukan anggran untuk pengadaan CCTV, palagi kantor tertsebut merupakan sentra pelayanan public,” jelasnya.
Sekretaris Dinas PU Tata Ruang Perumahan dan Tata Ruang, I Made Some mengaku untuk kasus pencurian yang terjadi Selasa ( 23/5) adalah untuk yang ketiga kalinya. Pada 2016 juga sempat asset kita yakni sebuah Lapotop raib dan di tahun yang sama pula sebuah kamera hilang. “Laptop dan kamera sudah diganti oleh yang memegangnya,” kata Some, kasus pencurian laptop kemarin dilaporkan ke pihak kepolisian.
Ketika ditanya apakah Kantor Dinas PU sudah dilengakapi piranti CCTV, kata pejabat asal Gianyar ini, kantor ini belum dilengkapi CCTV. Dia juga mengaku untuk pengadaan CCTV masih menunggu kantor lain mengajukan anggaran untuk CCTV. “Kita masih meliaht situasi, kalau kantor lain memasang, baru kita mengikuti, namun yang jelas kita memiliki rencana ke arah itu, yakni memasang CCTV di beberapa sudut kantor,” ungkapnya.
Papar Some, sebagai bentuk langkah antisipasi agara jangan kasus serupa terulang, sambil menunggu pemasangan CCTV, maka pihaknya kini memberlakukan aturan yakni akan melarang pedagang masuk ke dalam kantor, disamping itu setiap rekanan tidak diperkenan lagi langsung masuk ke ruang bagian-bagian. “Rekanan atau kontraktor dan tamu lainnya, jika ada keperluan harus terlebih dahulu menunggu di loby, nanti akan ada petugas yang akan mengantarnya sesuai dengan keperluanya,” tegas Some.
Seperti diberitakan BaliTribune, Rabu (24/5), kasus pencurian terjadi di Kantor Dinas PU Bangli, dalam kejadian itu lapotop salah seorang satf di bagian kepegawaian, yang ditaruh diatas meja raib. Kasus ini langsung dilaporkan ke Mapolres Bangli.