balitribune.co.id | Negara - Aktiftas pelayaran lintas Jawa-Bali di perairan Selat Bali kembali dihebohkan dengan adanya informasi penumpang kapal yang menceburkan diri ke tengah laut. Kendati informasi tersebut masih simpang siur, namun instansi terkait di Pelabuhan Penyeberangan Gilimnauk masih terus melakukan operasi pencarian. Bahkan hingga Selasa (8/8) area pencarian diperluas.
Informasi adanya penumpang kapal yang menceburkan diri ke tengah laut menggegerkan berbagai pihak di Jembrana. Berdasarkan informasi yang dihimpun, tersebar informasi mengenai adanya salah seorang penumpang KMP Pratitha yang diduga menceburkan diri ke laut Selat Bali pada Senin (7/8). Saat itu KMP yang dinahkodai oleh Saiful tersebut baru saja lepasa sandar dari Pelabuhan Gilimanuk dan tengah berlayar menuju Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 18.00 Wita.
Informasi kejadian tersebut menyebutkan salah seorang penumpang KMP Pratitha melihat penumpang yang melompat ke laut. Setelah mendapat informasi ini, kapal mencoba memutar arah dan mencari di titik koordinat tersebut. Namun, korban tidak ditemukan di permukaan air karena kondisi cuaca buruk dengan arus dan angin kencang. Kapal kemudian melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Ketapang. Laporan atas informasi kejadian tersebut direspon oleh instansi terkait di Gilimanuk.
Petugas SAR Gabungan langsung melakukan operasi pencarian. Penyisiran di lakukan diperairan sekitar dugaan lokasi pada koordinat 08 08 568 S/114 26 053 E. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Dewa Putu Werdhiana mengakui pihaknya menerima laporan adanya informasi seorang penumpang menceburkan diri ke laut di jalur penyeberangan perairan Selat Bali. Pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan pihak BPTD Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 20.30 Wita
Pencarian korban menurutnya dilakukan bersama Tim SAR Gabungan. "Setelah melakukan koordinasi dengan pihak BPTD Pelabuhan Gilimanuk, informasi bahwa dilakukam pengecekan saat KMP Pratitha melakukan bongkar muatan di Pelabuhan Ketapang sesuai dengan data manifes yang ada, baik dari Penumpang Bus maupun pejalan kaki dinyatakan Lengkap," ujarnya. Pencarian tetap dilakukan sekitat pukul 20.45 Wita dengan melibatkan 2 unit kapal Shift Tender Airud Gilimanuk.
Begitupula Basarnas menerjunkaan RIB 01 Gilimanuk. Jumlah personil yang dilibatkan dalam pencarian tersebut sebanyak 19 orang. Pihaknya mengakui penumpang yang diinformasikan menceburkan diri ke laut tersebut tidak terdata pada daftar manivest penumpang kapal, “Karena manifes lengkap, diduga korban adalah penumpang gelap,” ungkapnya. Sedangkan CCTV di dalam KMP minim yang beroperasi sehingga menyulitkan dilakukan identifikasi, “Nihil di kapal CCTV yang hidup,"” jelasnya.
Sementara, Kasat Polairud Polres Jembrana, AKP I Nyoman Arnama Susanto menyatakan sesuai keterangan BPTD Pelabuhan Gilimanuk setelah ada informasi tersebut sudah dilakukan pengecekan saat bongkar muat di Pelabuhan Ketapanga. Namun diakuinya sesuai dengan data manifes yang ada, baik dari Penumpang Bus maupun pejalan kaki dinyatakan lengkap. "Kalau dari data manifes itu seluruh oenumpang lengkap, tidak ada yang merasa kegilangan teman maupun saudara," paparnya.
Sedangkan saksi atau pelapor bernama Cucuk Selamet yang juga sebagai Mualim II KMP Pratitha yang sebelumnya disebut-sebut mengetahui kejadian tersebut menurutnya tidak melihat langsung kejadian tersebut, melainkan mendapatkan laporan dari salah seorang penumpang yang melihat adanya peristiwa tersebut. "Tadi sudah kita koordinasikan, bahwa Cucuk Selamet itu tidak melihat langsung kejadian, jadi masih simpang siur mengenai saksi kunci dalam peristiwa ini,” ungkapnya.
Kendati identitas penumpang KMP Pratitha yang diduga melompat atau menceburkan diri ke laut saat berlayar di Selat Bali masih misterius, namun pencarian masih tetap lakukan pencarian. Bahkan area penyisiran dilebarkan, "kami bersama SAR Gabungan saat ini masih melakukan pencarian di seputaran Selat Bali, ke selatan sampai perairan Melaya, dan ke utara sampai perairan Pura Segare Rupek, Buleleng," ujar Koordinator Pos SAR Jembrana, Dewa Putu Hendri Gunawan.