BALI TRIBUNE - Karakteristik negara Indonesia yang beranekaragam budaya ini menjadi salah satu potensi maupun daya tarik wisata. Potensi ini tentunya harus dijaga oleh pelaku industri pariwisata saat ini dan juga para generasi muda sebagai calon pengelola serta yang mengembangkan sektor tersebut pada masa mendatang.
Sebelum terjun di industri pariwisata, para generasi muda yang berasal dari pelajar tingkat SMA/SMK sederajat tentunya perlu mengetahui keanekaragaman/kebhinekaan budaya bangsa ini melalui pertukaran pelajar. Seperti yang telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan program BUMN hadir untuk negeri 2017 dalam hal “siswa mengenal nusantara”.
Direktur SDM dan Umum PT Jasa Marga, Kushartanto Koeswiranto, mengatakan, pertukaran pelajar untuk mengetahui budaya di luar daerahnya ini akan berlangsung selama seminggu. Kali ini pertukaran pelajar dari Provinsi Maluku Utara sebanyak 20 orang akan tinggal di Bali untuk mempelajari budaya Bali sebagai ujung tombak pariwisata Bali.
Hal sama juga berlaku bagi 20 pelajar dari Provinsi Bali yang telah lulus seleksi mengikuti pertukaran budaya ke Maluku Utara. “Siswa mengenal nusantara ini sebagai komitmen Kementerian BUMN untuk menjaga keutuhan NKRI dan menanamkan rasa bangga terhadap keanekaragaman yang ada di negeri ini,” ujarnya saat pembukaan dan pelepasan siswa mengenal nusantara di Denpasar, Minggu (16/7).
Para pelajar yang berasal dari Maluku Utara ini akan diajak berbaur dan berinteraksi langsung dengan masyarakat untuk mengenal budaya Bali. Seperti diketahui bahwa budaya Bali ini yang menjadikan Pulau Seribu Pura tersebut sebagai destinasi wisata internasional. Selain mengenal budaya Bali yang menjadi salah satu atraksi wisata, pelajar Maluku Utara juga akan menyaksikan secara langsung terkait pelayanan yang diberikan kepada para wisatawan. Sehingga nantinya, pelayanan pariwisata tersebut akan diterapkan di daerahnya kepada wisatawan.
Sementara itu, Direktur Operasional Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), AA Ngurah Wirawan menyatakan alangkah baiknya jika para pelajar dari Maluku Utara itu juga mengenal kawasan pariwisata internasional ITDC Nusa Dua, bahwa di kawasan tersebut destinasi wisata dikembangkan, dibangun dan beroperasional. Sehingga mereka akan memahami pembangunan pariwisata itu tidak terlepas dari peran BUMN.
“Di ITDC mereka dapat melihat jika membangun pariwisata seperti ini ada infrastrukturnya, budaya dan destinasi sebagai daya tariknya. Nah, dalam industri pariwisata ini ada sinergi BUMN misalnya berperan membangun jalan tol dan fasilitas pariwisata lainnya. Bahkan pelajar di Bali ini berpeluang untuk membuka destinasi baru,” katanya.
Salah seorang siswi peserta pertukaran budaya asal Maluku Utara, Ummu Hani Assagaf mengaku baru pertama kali ke Bali dan ingin mengetahui keindahan alam Bali terutama pantai. Selama berada di Bali dia beserta rekan-rekannya akan berkunjung ke Pura, melihat budaya Bali, serta ke beberapa destinasi wisata populer. “Saya ingin mengenal budaya Bali yang sangat heboh dan kental di mata turis asing,” ucapnya.