BALI TRIBUNE - SEJUMLAH reptil langka dipamerkan di Park 23 Kuta dalam kegiatan bertajuk Dewata Reptile Contest & Expo selama sepekan, yang berakhir Sabtu (16/7). Selain pameran, ada juga kontes yang diikuti komunitas pecinta reptil di Bali, seperti komunita pecinta ular, kadal dan iguana.
Panitia Dewata Reptil Contest & Expo, Wisnu, mengatakan, tujuan diselenggarakan kegiatan ini untuk memperkenalkan reptil kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan ajang silaturahmi pecinta reptil di Bali.
Ada berbagai reptil langka yang turut dipamerkan dalam kegiatan ini. Seperti salamander atau axoloth yang lebih dikenal sejenis naga air yang memiliki kaki. Atau biawak hitam yang biasa ditemukan kawasan hutan di wilayah Kalimantan.
Beragam reptil yang dipamerkan ini juga ada yang diperjualbelikan. Misalnya, ular, iguana, tokek gunung. “Bahkan ada yang dijual sampai seharga ratusan juta. Seperti stumptailed skins yang dijual Rp100 juta sepasang,” ujar Wisnu.
Sementara, untuk kontes reptil, pesertanya beragam, dari penggiat hewan hingga kalangan umum yang memiliki peliharaan ketiga reptil tersebut. Yang dinilai adalah tampilan, tingkat kesehatan, serta motif yang ada pada tubuh masing-masing reptil.
“Disediakan adiah berupa tropi dan piagam penghargaan serta uang bagi juara satu sampai tiga,” kata Wisnu. Keberadaan reptil-reptil ini mendapat perhatian dari masyarakat dan wisatawan yang kebetulan berkunjung ke lokasi acara.
Banyak di antara mereka yang melakukan foto bersama reptil yang hampir semuanya jinak. Beberapa di antaranya juga membeli hewan reptil untuk dipelihara di rumah. “Yang paling gampang dan paling banyak dicari yaitu iguana,” lanjut Wisnu.
Dikatakan salah satu pengunjung, Putu Juli mengatakan, banyak pengetahuan baru yang didapat dari kegiatan ini. “Jadi bisa tahu lebih banyak, yang penting tahu cara pengenalan. Hewan ini tidak menakutkan seperti yang saya bayangkan selama ini,” ujarnya.