10 Orang Tenggelam, Satu Meninggal | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 22 Desember 2024
Diposting : 29 January 2018 07:41
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
TENGGELAM
TENGGELAM – Suasana di IGD RSU Negara yang menangani empat anak Panti Asuhan Widya Asih Melaya yang terseret arus di Pantai Kramat, Melaya Kerajan, Minggu.

BALI TRIBUNE - Musibah orang tenggelam kembali terjadi Minggu (28/1) di Kabupaten Jembrana. Bahkan, dalam sehari tercatat 10 orang menjadi korban tenggelam di tiga kecamatan berbeda. Peristiwa tenggelam pertama kali dialami Cahya (6), asal Desa Tegalbadeng Barat, Negara sekitar pukul 12.00 Wita di Kolam Renang Delodbrawah, Mendoyo.

Ayahnya, Sukirman ditemui Minggu petang di IGD RSU Negara menyatakan anaknya pamit untuk renang di Kolam Renang Delodbrawah bersama beberapa temannya. Berselang beberapa  jam, lanjut Sukirman, dirinya mendapat kabar dari teman anaknya bahwa anaknya sudah dilarikan ke Puskesmas II Jembrana di Yeh Kuning.

Dari pengakuan teman-temannya, anaknya tenggelam karena keasyikan bermain hingga lewat ke kolam dewasa. Setelah mendapat penanganan medis dan diizinkan pulang, sekitar pukul 16.30 Wita anaknya demam dan dilarikan lagi ke IGD RSU Negara.

“Anak saya mandi sama teman-temannya, katanya lewat sampai ke kolam dewasa dan tenggelam,” ungkapnya sambil menambahkan anaknya bisa diselamatkan  oleh teman-temannya yang lain.

Berselang satu jam, sekitar pukul 13.0 Wita dua orang turis yang menginap di Hotel Kelapa Retreat, Banjar Dauh Pangkung, Desa Pekutatan tenggelam di pantai, di selatan hotel tersebut. 

Karyawan hotel yang menolong korban, Hery Setyawan (26) asal Banjar Pulukan, Pekuatan mengatakan dua WN Arab tersebut masing-masing Abdulsahkar Muhamed (29) dan Alyas Sarah Majdi (27), merupakan suami istri, yang berenang ke pantai di belakang hotel tersebut setelah tiga hari menginap.

Berselang  30 menit atau sekitar pukul 12.30 Wita ia mendengar teriakan wanita dari pantai yang memang berombak tinggi dan berarus kuat tersebut. “Saya lihat dua orang laki perempuan berpelukan di tengah pantai sambil melambaikan tangan dan berteriak,” ungkapnya.

 Lalu ia mengambil papan serta pelampung penyelamat dan berenang menuju korban yang telah terseret arus sekitar 100 meter dari bibir pantai.  Korban berhasil diselamatkan setelah diberikan pelampung. Ia pun berusaha menarik kedua tamunya itu ke pinggir.

Setelah berhasil dievakuasi, kedua wisatawan yang menjadi korban terseret arus itu pun dilarikan ke RSU Bali Med Negara karena kondisinya lemas. Dari informasi diketahui wanita tersebut sedang dalam kondisi hamil. Kini keduanya masih dalam observasi medis.

Sekitar pukul 16.00 Wita, perisitiwa orang tenggelam kembali terjadi di Pantai Keramat, Banjar Melaya Kerajan, Desa Melaya. Musibah ini dialamai 50 orang anak-anak penghuni Panti Asuhan Widya Asih Melaya.

Kapolsek Melaya, Kompol I Ketut Narma ditemui Minggu malam di IGD  RSU Negara  membenarkan peristiwa orang tenggelam tersebut. Saat puluhan anak sedang asyik mandi dalam kegiatan olahraga tersebut dengan diawasi oleh pengasuhnya yang juga pimpinan Panti Asuhan, Made Suastina Adi, tiba-tiba tujuh orang anak terseret arus.  Mengetahui kejadian itu teman-teman yang lain berusaha menolong termasuk nelayan setempat.

Ketujuh anak panti yang terseret itu masing-masing Tya Amanda (14), Cristian Surya Dana Putra (13), Masnu (14), Yesika (13), Yolanda (15), Dodi Abdi (14) dan I Gede Boni Saputra (14). Ketujuh korban yang merupakan siswa SMP Harapan 3 Melaya ini terseret arus hingga beberapa meter ke tengah.

Enam orang berhasil diselamatkan dan mendapat penanganan medis di Puskemas I Melaya, tiga orang dirujuk ke RSU Negara untuk mendapat penangan intensif. Sadangkan salah seorang korban, Tya Amanda meninggal dunia.

“Yang meninggal dunia itu berenang paling di tengah, memang arusnya kuat. Sedangkan enam orang sempat berpegangan pada sebuah batang kayu sehingga berhasil diselamatkan. Kami masih meminta keterangan dari sejumlah saksi. Empat orang masih ditangani RSU Negara,” tandasnya.