Gianyar, Bali Tribune
Pelaku industri pariwisata Bali memandang lingkungan yang bersih dan keberadaan satwa langka berperan dalam mendatangkan wisatawan. Dalam hal kebersihan lingkungan dan kelestarian satwa langka ini harus dilakukan oleh semua pihak baik itu masyarakat, pemerintah dan pelaku industri (swasta).
Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali, I Ketut Ardana mengatakan di Pulau Dewata setiap pojoknya memiliki daya tarik yang akan mendatangkan wisatawan asing maupun domestik. Untuk itu kebersihan lingkungan menjadi kunci utama dalam perkembangan industri pariwisata.
Bersihnya lingkungan di suatu destinasi wisata tersebut akan memberikan kenyaman kepada wisatawan/turis. Sehingga Bali ini kata dia harus benar-benar bebas dari pencemaran sampah plastik. "Kegiatan bersih-bersih pantai dari sampah plastik ini secara terus menerus dilakukan. Jadi tidak hanya isi kepalanya berbisnis mencari uang tapi juga konsen dengan alam," katanya saat bersih-bersih dan pelepasan tukik di Pantai Saba, Gianyar, Sabtu (13/8).
Pelepasan 100 ekor tukik ini dikatakan Ardana merupakan wujud kepedulian pelaku industri pariwisata Bali yang menyadari bahwa pariwisata tidak bisa lepas dari alam dan flora, fauna.
"Tukik adalah biota yang sangat langka sekali. Sesuai amanah pemerintah bahwa tukik merupakan biota yang harus dilestarikan dan kita tidak boleh menangkapnya secara bebas dan mengkonsumsinya. Sekarang kita lestarikan, kita tumbuh kembangkan keberadaan satwa langka ini yang bisa menjadi daya tarik wisata," ucap Ardana.
Sementara itu Menurutnya potensi yang ada di Pantai Saba layak untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata baru. Meski Pantai Saba berpasir hitam namun keindahan alam sekitarnya tidak kalah menarik dengan destinasi wisata lainnya yang ada di Bali.
"Di Bali setiap pojok menarik. Jika berbicara Pantai Saba meskipun pantainya hitam tetapi ini merupakan sebuah tempat yang sangat menarik sekali karena di sekitar sini ada pemandangan alam yang bagus. Kita bisa melihat pemandangan Gunung Agung dari sini. Tentu kedepannya saya yakin sekali jika pantai ini dikembangkan menjadi destinasi wisata tentu sangat berpotensi," urainya.
Lanjut dia menyatakan pengembangan destinasi wisata ini dilakukan oleh semua pihak mulai dari perangkat desa, pemerintah daerah kemudian industri. "Pengembangan destinasi ini tugas semuanya. Perangkat desa tugasnya memperkenalkan dan menyampaikan potensinya kepada pemerintah. Nanti ketika potensi itu sudah dilihat, diinspeksi dan dilihat menarik tentu akan diperkenalkan kepada industri atau calon-calon investor," papar Ardana.
Dia menegaskan bahwa Asita Bali siap untuk menjual destinasi wisata baru. Jika kedepannya Pantai Saba dijadikan sebagai destinasi wisata baru, biro perjalanan wisata di Bali dikatakannya akan memasukkannya ke dalam paket tour.
"Asita selalu siap jika ada daya tarik baru atau obyek wisata yang baru. Kita selalu berharap bisa mendapatkan informasi itu secara lengkap kemudian teman-teman biro perjalanan wisata bisa mulai menyusun paket-paket wisata itu dengan memasukkan obyek yang baru ini," ungkapnya.
Pihaknya berharap, pemerintah kabupaten/kota dapat secara aktif menginformasikan kepada Asita jika ada temuan daya tarik baru. Sehingga Asita akan segera mempromosikan daya tarik tersebut dan dikemas ke dalam paket tour.
Ardana mengungkapkan, biasanya wisatawan Eropa sangat antusias dengan adanya destinasi baru. "Kami yang mempromosikan, kami yang menjual kemudian ketika turis sudah ada di destinasi kami yang mengurusi mereka kesana kesini mengantarnya," ujarnya.