balitribune.co.id | Mangupura - Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa memimpin rapat koordinasi membahas tentang program perekonomian, UMKM dan ekonomi kreatif, Sabtu (23/4) di ruang pertemuan RJ Wabup Puspem Badung.
Ada dua hal yang menjadi topik bahasan, pertama mengenai isu minyak goreng yang kini masih berkembang di masyarakat dan mencarikan langkah riil guna mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga. Kedua membahas mengenai program UMKM dan ekonomi kreatif, dengan menghadirkan pihak ketiga yang nantinya sebagai mitra pemerintah yang siap memberikan support kepada anak muda yang bergerak di bidang UMKM baik dari sisi pengetahuan, konsep pemasaran hingga dukungan permodalan.
Rapat koordinasi dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan, Kadis Koperasi, UKM dan Perdagangan, Kadis Sosial, Kadis Perindustrian dan Tenaga Kerja, Kabag Ekonomi, perwakilan dari Dinas Pariwisata serta Rico Tampenawas sebagai CEO Eazy Property selaku pihak ketiga.
Wabup Suiasa menyampaikan, bahwa rapat koordinasi dengan lintas perangkat daerah ini sebagai upaya menyikapi isu yang berkembang di masyarakat khususnya kelangkaan minyak goreng yang sudah menjadi isu nasional. Menyikapi kelangkaan minyak goreng, Suiasa memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat dalam hal ini Presiden yang sudah mengambil langkah-langkah riil, mulai dari membuat standarisasi harga, kebijakan terbaru dengan menyetop ekspor bahan baku minyak goreng, secara hukum sudah menangkap mafia minyak goreng dan memberikan BLT minyak goreng kepada masyarakat sebesar 300 ribu.
Untuk di Badung sendiri, setelah melakukan evaluasi serta mendapat masukan dari perangkat daerah terkait, tampak dari segi ketersediaan minyak goreng sudah cukup dan semakin meningkat. Namun yang menjadi masalah adalah dari sisi distribusi, karena dari pemantauan oleh Satgas Pangan diketahui distribusi yang langsung ke pasar dan ke masyarakat kurang lancar dan berdampak pada kenaikan harga.
Dari permasalahan yang ada, Wabup Suiasa menegaskan, pihaknya akan membuat edaran untuk mengingatkan kepada distributor agar melakukan percepatan dan kelancaran distribusi ke pasar-pasar maupun ke masyarakat.
Selain itu Pemkab Badung akan mengefektifkan Satgas Pangan yang komandonya ada di Kepolisian untuk melakukan kontrol sekaligus menindak pihak-pihak yang sengaja menimbun bahkan menghambat distribusi. Terakhir dalam upaya mengantisipasi lonjakan harga menjelang Idul Fitri, akan dilakukan intervensi pasar dalam bentuk pasar murah maupun kegiatan lainnya.
Disisi lain, mengenai UMKM, Wabup Suiasa menyebutkan bahwa sudah menjadi visi-misi Pemkab Badung untuk memberdayakan sektor UMKM di Badung, sehingga menjadi salah satu sektor andalan dan unggul serta menjadi sektor dasar ekonomi masyarakat. Menurutnya, untuk menciptakan UMKM unggul diperlukan lima hal yang disebut 5M yaitu Man, Manajemen, Market, Material dan Money.
Untuk mewujudkan hal ini akan dikembangkan konsep kemitraan, dimana pihak pemerintah akan menyiapkan partner bagi UMKM yang diarahkan secara profesional. Dengan adanya partner yang sudah professional ini diharapkan terjadinya pendekatan yang friendly dan familiar.
“Pemerintah akan menyiapkan anak-anak muda yang kreatif, inovatif yang sudah berhasil dan memiliki kepedulian untuk pembinaan keberhasilan anak muda untuk berusaha dari UMKM ini.
Melalui kegiatan ini kita ingin mencetak orang-orang yang disiplin, punya semangat bagus bergerak di bidang usaha UMKM dan siap menjadi profesional serta berperilaku sebagai orang yang memiliki sikap mental dan daya pikir yang profesional. Ini menjadi salah satu langkah strategis kita untuk memajukan UMKM di Badung,” ujarnya.