Bali Mendekati Puncak Bonus Demografi | Bali Tribune
Diposting : 22 December 2017 21:52
Release - Bali Tribune
BKKBN
Para peserta Kuliah Umum di UNHI Denpasar yang dilakukan BKKBN Bali.

BALI TRIBUNE - Sekretaris Utama BKKBN, H. Nofrijal, S.P., M.A mengatakan, bahwa Bonus Demografi Indonesia sedang memasuki window oppurtunity dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia non produktif. Untuk di Provinsi Bali sudah hampir mendekati puncak bonus demografi.
“Untuk itu, kami berharap keberlangsungan pengendalian kelahiran harus tetap kita pertahankan, sehingga bisa menikmati bonus demografi lebih panjang dan bagi remaja harus diberi ketrampilan hidup untuk menghadapi persaingan di era global ini," ungkap Nofrijal saat memberikan kuliah umum dengan tema “Bonus Demografi, Peluang menuju Generasi Cemerlang” kepada mahasiswa Universitas Hindu Indonesia (UNHI) di Denpasar, Kamis  (21/12) kemarin.

Dikatakan Nofrijal, pernikahan harus direncanakan agar menghasilkan generasi yang berkualitas karena tantangan kedepan adalah manusia yang berkualitas. Selain itu, orang tua juga harus memberikan asah, asih dan asuh. "Tujuan kuliah umum ini adalah supaya sadarkan mahasiswa untuk membentuk manusia yang berkualitas dan berkarakter karena tantangan sudah ada di depan mata. Syarat - syarat tenaga kerja kedepan harus kualitas. Untuk itu, jangan menikah di usia muda. Generasi muda adalah generasi penerus bangsa," ujarnya.

Sementara Rektor UNHI, Dr. Ida Bagus Dharmika, M.A.
menyambut positif kuliah umum yang diberikan oleh Sekretaris Utama BKKBN itu. Menurutnya, mahasiswa adalah generasi emas yang merupakan pontensi bagi bangsa kedepan. "Kami mendapat kehormatan karena Bapak Sekretaris Utama BKKBN bisa hadir di tengah-tengah kami. Mayoritas yang ikut kuliah umum ini adalah mahasiswa baru yang merupakan generasi emas untuk pembangunan bangsa kedepan. Mereka ini adalah generasi penerus bangsa, sehingga kami sangat mendukung program KKBPK yang disampaikan oleh beliau agar menjadi manusia yang berkualitas dalam menghadapi persaingan dengan negara - negara lain," ujarnya.