Diposting : 31 July 2019 15:26
Djoko Purnomo - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Munculnya keinginan cabor untuk mencari bapak angkat demi mengirimkan atlet yang lolos PON 2020 tapi tidak masuk kuota pengiriman, disikapi dengan tegas KONI Bali. Induk organisasi olahraga Bali itu memastikan pengiriman atlet untuk PON 2020 di Papua lewat satu pintu saja yakni KONI Bali.
"Dikhawatirkan jadi permasalahan setelah PON nantinya jika ada atlet yang dibiayai pihak ketiga atau bapak angkat. Permasalahan itu tentu soal bonus nantinya pada saat menang atau mendapat medali. Begitu juga saat kalah tanpa meraih medali," ujar Ketua Umum KONI Bali, I Ketut Suwandi, Selasa (30/7).
Namun, Suwandi mengaku tidak menutup peluang adanya bapak angkat untuk atlet itu. Hanya saja, atlet yang dikirim itu memang memiliki peluang medali di PON nanti. Tapi, tetap melalui KONI Bali.
"Misalkan, pihak ketiga atau bapak angkat tersebut ingin membiayai atlet ke PON, tapi atlet itu tidak masuk kuota KONI Bali, silakan. Tapi, harus dibicarakan atau dikoordinasikan dengan matang bersama KONI Bali mulai dari sekarang," tegas mantan Ketua KONI Badung ini.
Bebernya lagi, persoalan yang akan menimbulkan masalah nanti bukan karena sulit dipertanggungjawabkannya laporan keuangan, melainkan dampak atau imbas kurang bagus seandainya muncul di akhir PON nantinya.
Apalagi, PON 2020 diprediksi untuk mempertahankan posisi 6 cukup berat. Ditambah tuan rumah Papua yang melakukan manuver dengan mendatangkan atlet andalan dari luar daerahnya sendiri. "Target Bali nanti bisa meraih 30 medali emas dan kami optimis," tandas Suwandi. (u)