BI: “Bali Beats of Paradise” Inspiratif, Wadah Promosi Pariwisata Bali | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 12 August 2019 23:14
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune/ PEMUTARAN FILM - Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho bersama Sutradara Livi Zheng, usai pemutaran film “Bali Beats of Paradise”.
balitribune.co.id | Kuta -  Berbagai upaya KPw BI Bali dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bali terus dilakukan. Apalagi seperti diketahui sektor pariwisata merupakan salah satu pilar yang memperkuat perekonomian Bali. Jadi tidak salah jika Bank Indonesia  melalui Film “Bali Beats of Paradise” yang disutradarai Livi Zheng  memberikan penuh dukungannya.
 
“Dengan hadirnya film ini diharapkan masyarakat dunia yang notabene wisatawan akan kembali mengingat Indonesia, Bali khususnya,” ucap Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho usai menyaksikan film tersebut di Kuta, Sabtu (10/8) malam bersama awak media.
 
Ia berharap melalui film ini akan semakin banyak wisatawan yang datang ke Bali ingin melihat bagaimana gamelan Bali yang bagus sekali, disamping promosi juga mendongkrak kunjungan wisatawan.
 
“Film ini bisa menjadi wadah promosi bagi pariwisata Bali, sangat inspiratif dan imbasnya kita ingin kunjungan wisatawan ke Bali akan meningkat,” ucapnya sembari berujar, dirinya sudah mengenal Livi sejak di Jakarta. “Dia ini asal Blitar,” imbuh Trisno.
 
“Bali: Beats of Paradise” film yang mengangkat kisah inspiratif pemain dan komposer gamelan Nyoman Wenten, yang mengejar mimpinya sebagai seniman Bali di Amerika Serikat lewat musik gamelan Bali.
 
Di awal perjalanannya, banyak tantangan menghadang. Di antaranya, dia harus meninggalkan kampung halaman, dan berpisah dengan keluarganya di Bali. Namun, kini semuanya sudah berlalu. Wenten tak hanya mampu bertahan di negeri orang, tetapi juga berhasil meraih apa yang sebelumnya dicita-citakan: menjadi seniman dan juga guru besar gamelan yang menyebarkan gamelan di Amerika. Berkat Wenten, musik gamelan kini popular dan diajarkan di kampus-kampus utama di Amerika.
 
Setelah 40 tahun malang melintang di Amerika, di masa tuanya Wenten ingin kembali pulang ke kampung halamannya di Pulau Dewata. Namun, Wenten ingin selalu meraih sesuatu yang bisa disumbangkan bagi Tanah Air-nya. Dalam film layar lebar, yang pengambilan gambarnya dilakukan di Los Angeles, Amerika, dan Bali, Wenten berkolaborasi dengan Judith Hill, penyanyi pemenang Grammy Award, kontestand The Voice dan partner duet Michael Jacksin. 
 
Di film “Bali: Beats of Paradise inilah, Wenten dan Judith berhasil menggabungkan genre musik tradisional Bali  yang pentatonik dengan music funk.  Musik perpaduan dua “dunia” itu dikerjakan bersama oleh Wenten dan Judith dalam studionya “Queen of the Hill”, dan dilengkapi video klip yang sarat dengan warna dan balutan busana tradisional Bali yang ditampilkan Wenten dan Judit Hill.
 
Sebagian perjalanan hidup Wenten difilmkan dalam “Bali: Beats of Paradise” oleh sutradara berbakat asal Indonesia Livi Zheng, yang tinggal di Los Angeles, AS. “Bali: Beats of Paradise” tak hanya bertutur tentang  perjalanan hidup seorang Wenten, tetapi juga keindahan Bali dan perpaduan musik tradisional Bali dengan musik funk, akhirnya membawa film tersebut masuk dalam seleksi nominasi Piala Oscar 2019 untuk kategori The Best Picture.
 
“Musik gamelan sudah dipakai dalam film Avatar karya James Cameron, TV seri Star Trek dan Nintendo Games Super Mario Bros,” sebut Livi sumringah. Musik gamelan sekarang diajarkan di banyak universitas di Amerika, di antaranya, di Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of California-Los Angeles (UCLA) dan University of California-Berkeley (UC-Berkeley).
 
Rencananya tanggal 22 Agustus 2019 mendatang “Bali Beats of Paradise” akan tayang serentak di bioskop-bioskop Indonesia. (u)