Biro Perjalanan Wisata Lirik Potensi Wisata di Desa Munduk | Bali Tribune
Bali Tribune, Kamis 07 November 2024
Diposting : 23 September 2024 18:54
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / PELAKU BISNIS - Bertemunya pelaku bisnis (B2B) yakni dari sejumlah biro perjalanan wisata di Bali dengan pelaku usaha di bidang akomodasi wisata di Kabupaten Buleleng untuk mendukung keberlanjutan pariwisata di Desa Munduk

balitribune.co.id | DenpasarAsosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali melirik potensi pariwisata yang ada di Desa Munduk Kabupaten Buleleng. Potensi pariwisata yang ada di desa tersebut diharapkan akan mampu menarik pangsa pasar wisatawan minat khusus. Hal tersebut sejalan dengan telah ditetapkannya Desa Munduk sebagai desa wisata hijau. 

Ketua Program Asita Care, I Ketut Sediya Yasa mengatakan, sebanyak 40 anggota Asita yang merupakan biro perjalanan wisata dan 20 pelaku industri pariwisata di Desa Munduk melakukan Eco-Business beberapa waktu lalu. Ajang business to business (B2B) ini mempertemukan secara langsung antara biro perjalanan wisata di Bali dengan pelaku pariwisata di Munduk seperti pengelola akomodasi wisata di Kabupaten Buleleng. 

Lebih lanjut ia menyampaikan, lingkungan di Desa Munduk yang asri dan alami ini akan menjadi pariwisata berkelanjutan. Hal itu yang mendorong dilakukan gerakan penanaman pohon di sekitar Desa Munduk sebagai wilayah hulu untuk melengkapi keberadaan hutan mangrove di hilir yang telah berkembang menjadi objek wisata. 

Ketua Pokdarwis Munduk, Md Swadika mengatakan, upaya ini sejalan dengan konsep Desa Wisata Munduk yang telah ditetapkan sebagai desa wisata hijau. "Secara tradisi masyarakat Desa Munduk dan sekitarnya memiliki tradisi memelihara alam, memuliakan air," katanya. 

Sementara itu kata dia terkait ajang B2B merupakan upaya untuk mengenalkan keberadaan Desa Wisata Munduk. "Kami perlu lebih banyak mengikuti ajang seperti ini. Selain memasarkan produk, atraksi wisata yang telah ada, dan mengembangkan paket- paket baru sesuai keinginan pasar yang juga mendukung konsep wisata hijau," jelasnya. 

Kepala Bidang Tata Lingkungan KLHK Buleleng, Made Adiana mengakui penanaman pohon sejalan dengan program pariwisata berkelanjutan. "Gerakan ini mendukung upaya pelestarian alam, penyelamatan keragaman hayati untuk menghadapi perubahan iklim," ujarnya.