Bisnis Genteng Hadapi Tahun Tersulit | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 2 August 2016 15:47
ayu eka - Bali Tribune
pengusaha genteng
SULIT - Pelaku usaha genteng di seputaran Jalan Raya Darmasaba-Lukluk, Badung, menghadapi masa-masa sulit.

Mangupura, Bali Tribune

Beberapa penjual maupun perajin genteng di seputaran Jalan Raya Darmasaba-Lukluk, Badung mengeluhkan melesunya permintaan genteng. Menurut salah seorang penjual genteng, Made Suardani sepinya permintaan genteng sejak tahun 2015 lalu. Menurunnya penjualan genteng dikatakannya karena sepinya proyek pembangunan rumah. Sehingga penjualan genteng pun merosot signifikan hingga 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Permintaan genteng press sekarang ini sepi karena proyek pembangunan jarang. Penjualan jadi merosot sampai 50 persen,” terangnya ketika ditemui di tempat usahanya, Badung, Senin (1/8). Meski pesanan genteng tahun 2016 ini merosot namun pihaknya mengaku tetap menyediakan pasokan genteng. “Tahun ini paling sebulan ada orderan dua kali. Kadang dalam sebulan tidak ada orderan. Tapi tetap memproduksi,” katanya.

Suardani mengatakan, sekali order jumlahnya bervariasi terkadang mencapai ribuan bahkan ada yang memesan 250 genteng tergantung kebutuhan pembeli. “Harga genteng press mini sekarang Rp1.300. Pembeli masih seputaran Bali dan sekali order jumlahnya bervariasi. Memang kebanyakan beli genteng press mini,” sebutnya yang telah 5 tahun berbisnis genteng. Penjual genteng lainnya,

Adis juga menyatakan hal senada bahwa sekarang ini tahun tersulit untuk bisnis genteng.

Meski penjualan genteng tidak menentu namun akhir-akhir ini terjadi penurunan permintaan sejak empat bulan terakhir. “Penjualan enggak pasti.Kalau ramai bisa empat orderan sebulan. Tapi sudah empat bulan ini lagi sepi karena proyek lagi macet. Bulan ini saja baru satu kali orderan,” bebernya.