BALI TRIBUNE - Hingga 1 Nopember 2017 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kedeputian Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) atau Nusra mencatat jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) mencapai 10.513.004 jiwa dari jumlah total penduduk di wilayah itu 15.163.007 jiwa. Sedangkan yang belum tercover jaminan sosial kesehatan sebanyak 4,650.003 jiwa atau 30,67 persen dari jumlah total penduduk Bali Nusra.
Army Adrian Lubis, Deputi Direksi Wilayah Bali Nusra BPJS Kesehatan disela-sela Media Gathering BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Bali, Nusra “Sinergi Bersama menuju Indonesia sehat dengan JKN-KIS” di Gianyar, Selasa (21/11), mengatakan jumlah peserta seluruh Indonesia hingga Oktober 2017 sebanyak 183.579.086 jiwa.
Triwidhi Hastuti Puspitasari, Asisten Deputi Bidang Monitoring dan Evaluasi BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Bali Nusra menyebutkan periode Januari-Oktober 2017 khusus untuk wilayah Bali dari jumlah total 4.484.801 orang penduduk, hanya 3.088.984 atau 68,88 persen yang terdaftar JKN-KIS. Jumlah iuran (premi) yang telah dibayarkan peserta sebanyak Rp 776 miliar.
“Hingga Oktober 2017 pelayanan yang dibayarkan untuk wilayah Bali sebesar Rp 1,57 triliun. Nilai tersebut untuk membayar total 604 fasilitas kesehatan (faskes) tingkat primer dan 46 faskes rujukan,” sebutnya. Pihaknya mengungkapkan jumlah kepesertaan tertinggi di Bali yaitu Kabupaten Badung hingga 100 persen penduduknya sudah memiliki jaminan kesehatan (JKN-KIS). Sedangkan kabupaten dengan kepesertaan terkecil yaitu Jembrana hanya 43 persen dan Karangasem 51 persen dari jumlah penduduknya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Denpasar, dr Kiki Christmar Marbun, menjelaskan peserta JKN-KIS area kerja Cabang Denpasar yaitu Badung, Tabanan dan Denpasar sebanyak 1.463.731 atau 87 persen dari jumlah penduduk di wilayah tersebut. Dari jumlah itu penerima bantuan iuran (PBI) APBN dan APBD sebanyak 566.627 jiwa sedangkan non penerima bantuan 897.104 jiwa.