balitribune.co.id | Amlapura - Puncak Upacara Pujawali Aci Penyeeb Brahma di Pura Kiduling Kreteg Besakih berlangsung pada Purnamaning Sasih Kaenem, Senin 27 Nopember 2023. Upacara ini dihadiri oleh Bupati Karangasem I Gede Dana beserta istri, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Sekda I Ketut Sedana Merta, Tim Ahli Bupati Karangasem, para Asisten Setda Kab. Karangasem, Kepala OPD beserta staf, Ketua PHDI Kab. Karangasem, Kementrian Kantor Agama Kab. Karangasem, BUMD Kab. Karangasem, organisasi Wanita TP PKK Kab. Karangasem, Porkopimca Kec. Rendang.
Menurut Kabag Kesra, Made Laba Dwikarini, rangkaian Karya Pujawali dimulai pada Minggu, 26 November kemarin yang diawali dengan Mepepada wewalungan dan Nedunang Ida Bhatara. Pura ini salah satu Pura di Besakih amongan Pemkab Karangasem, sehingga Pemkab Karangasem wajib melaksanakan upacara di Pura ini. Selain itu, Puncak Karya kali ini juga disinkronkan dengan Perayaan Persembahyangan Peringatan HUT ke 52 Korpri.
Prosesi Pujawali diawali dengan tari Rejang Renteng, selanjutnya dilaksanakan upacara murwa daksina dan melukat. Adapun saji yang dihaturkan berupa saji bebangkit, dengan caru manca sanak melantaran kebo dan gelar sanga. Upacara dipuput oleh Sulinggih Ida Pedanda Siwa Gede Made Jelantik Sidemen Saking Griye Kawan Sibetan dan Ida Perande Budha Ketut Demung Griye Suwung Budha Keling Bandem. Pujawali Pura Kiduling Kreteg Besakih nyejer selama tiga (3) hari. Mesineb pada hari Kamis 30 Nopember.
Bupati Gede Dana berbaur dengan para pemedek yang tangkil melaksanakan persembahyangan bersama. Persembahyangan terdiri dari tiga sesi yaitu Puja Tri Sandhya, Kramaning Sembah dan Nunas Tirta lan Bija.
Usai prosesi upacara Bupati Gede Dana mengatakan Pura Kiduling Kreteg merupakan Pura Catur Dala sebagai tempat suci untuk memuja Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Brahma. “Aci Penyeeb Brahma sebagai bertujuan untuk memohon agar api yang berada di perut bumi agar benar-benar memberi energi seimbang dan sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup penghuni bumi,” ungkapnya.
Aci Penyeeb Brahma sebagai permohonan kepada Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Brahma agar panas yang ada di perut bumi yang disebut Kurma Agni itu bereksistensi secara teratur sesuai dengan kebutuhan hidup tumbuh-tumbuhan. Kurma Agni atau Bedawang Nala adalah api magma yang memiliki berbagai kekuatan energi. Dengan adanya keseimbangan atau keteraturan kuatan energi api dan air, diharapkan dapat menjadikan bumi ini sebagai Ananta Bhoga yakni sumber makanan yang tak habis-habisnya.
Tujuan Upacara Penyeeb Brahma umat memohon agar panas bumi yang berada di perut bumi dapat terserap secara terukur sesuai dengan hukum alam. Dengan demikian maka tanah bumi pun menjadi subur. “Di balik ritual ini, ada suatu dorongan spiritual, memotivasi umat untuk selalu menjaga alam agar tetap lestari,” tegasnya.