Gianyar, Bali Tribune
Setelah sebelumnya karena alasan bansos tak kunjung cair, kini absennya Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata, memicu anggota DPRD Gianyar kembali melakukan boikot terhadap pelaksanaan Sidang Paripurna, Kamis (7/4).
Dari 40 anggota dewan dari 5 fraksi, sidang hanya dihadiri 16 orang dari 2 fraksi. Akhirnya sidang dipimpin Wakil Ketua DPRD Gianyar, I Made Togog itu ditunda. Meksi demkian, kehadiran wakil rakyat di Gedung DPRD Gianyar itu cukup banyak. Hanya saja mereka merasa berat melangkahkan kakinya menuju Ruang Sidang Utama.
“Kami hadir di kantor, cuma tidak hadir ke ruang sidang. Teman-teman banyak yang kecewa karena Bupati Gianyar tidak hadir lagi. Padahal sidang perihal LKPJ Bupati 2015 ini sangat penting sebagai bahan evaluasi kinerja bupati,” ungkap Ketua Fraksi Hanura Nasdem, IB Manu Atmaja.
Disebutkan, sidang paripurna ini sesungguhnya sangat penting bagi bupati sendiri. Sementara dewan bertugas untuk memberi catatan atau penekanan untuk peningkatan kinerja bupati tahun ini. “Sekarang agendanya Jawaban Bupati atas pandangan umum Fraksi. Kalau wakil bupati yang menandantangani kan aneh,” kesalnya.
Ditambahkan oleh anggota DPRD Gianyar dari Fraksi Partai Demokrat, I Ketut Karda, dirinya tidak mengikuti sidang lantaran lembaran jawaban bupati atas Pandangan Umum Fraksi, terkesan asal-asalan. Dari lembaran yang sudah diterimanya, materi jawaban bupati terkesan mengabaikan catatan yang diberikan oleh masing-masing fraksi. “Jangankan isinya, kop lembaran jabawan bupati juga aneh. Karena memakai kop Pemkab Gianyar, seharusnya memakai kop Bupati Gianyar. Belum lagi tertanda bupati, malah ditandatangani wakil bupati. Secara administrasi sudah salah, kenapa kita harus mengikuti sidang yang asal-asalan ini,” ujarnya.
Tidak hanya kepada bupati, sebagian anggota yang memilih tidak ikut sidang karena mempertanyakan ketidakhadiran Ketua DPRD Gianyar, I Wayan Tagel Winarta. “Yang jelas hari ini pak ketua tidak ada acara ke luar kota. Namun, kenapa tidak mengutamakan memimpin sidang,” kata anggota DPRD lainnya yang namanya enggan disebut.
Wakil Ketua DPRD Gianyar, I Made Togog menyebutkan, berdasarkan tatib, dirinya terpaksa menunda sidang karena kehadiran di sidang hanya 16 dari 40 anggota sehingga tak mencapai kuorum. “Kita tidak melakukan skorsing waktu, karena masing-masing fraksi memastikan tidak akan ada penambahan kehadiran anggotanya di sidang,” terangnya.