Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Cegah Abrasi, 12 Ribu Bibit Mangrove Ditanam

Bali Tribune / Hari Menaman Indonesia ditandai dengan menanam ribuan pohon mangrove oleh Sekda Suyasa bersama GM Pelindo Celukan Bawang Hadi Sukamto, Sabtu (23/12).

balitribune.co.id | SingarajaBentang pesisir Buleleng mulai terancam abrasi membuat khawatir semua pihak, tak terkecuali Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana. Dengan menggandeng PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Celukan Bawang Sub Regional Bali Nusra beberapa kawasan pesisir Buleleng mulai direstorasi dengan dihijaukan tanaman mangrove. Setelah di Pantai Pidada, Singaraja kawasan pesisir yang disentuh penghijauan yakni Pesisir Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak. Kawasan pantai dengan alam cukup eksotis itu kembali ditanami ribuan pohon mangrove.

Sekretaris Daerah (Sekda) Gede Suyasa bersama GM Pelindo Celukan Bawang Hadi Sukamto,Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Melandrat serta ratusan warga setempat menanam sebanyak 12,5 ribu bibit pohon mangrove pada Sabtu (23/12). Ditengah kegiatan menanam mangrove, Sekda Suyasa mengatakan upaya menghijaukan kawasan pantai dengan menanami mangrove di Hari Menanam Indonesia merupakan upaya untuk merawat lingkungan dari kerusakan.

“Ini merupakan kerja sama Pemkab Buleleng dengan stake holder secara terus menerus melakukan upaya pemeliharaan lingkungan khususnya dikawasan yang membutuhkan penanganan,” kata Suyasa.

Penanaman mangorove di pantai Pemuteran menurut Suyasa dalam rangka menjaga lingkungan dan ancaman abrasi sebagai mana yang dilakukan, Jumat (22/12) di Pantai Pidada Singaraja oleh Pj Bupati Ketut Lihadnyana. Hasilnya akan terus dilakukan monitoring agar yang telah ditanam dapat terjaga dan tumbuh dengan baik.

“Saya berharap semua yang ditanam bisa hidup cepat besar sehingga lingkungan pantai tetap terjaga dengan baik,” imbuhnya.

Ia pun mengaku memberikan apresiasi kepada PT Pelindo Celukan Bawang atas partisipasinya ikut merawat lingkungan yang merupakan bagian dari kolaborasi dengan Pemkab Buleleng untuk melestarikan lingkungan.

”Ini penting karena kita akan menghadapi berbagai polusi lingkungan yang jika tidak diantisipasi lebih dini akan menimbulkan sesal dikemudian hari,” tandasnya.

Sementara itu GM Pelindo Celukan Bawang Hadi Sukamto mengatakan, pihaknya memberikan bantuan sebanyak 12,5 ribu bibit mangrove melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Ia meminta kepada masyarakat sekitar Desa Pemuteran untuk ikut membantu menjaga keberlangsungan tanaman mangrove hingga tumbuh dan besar menjadi bagian dari menjaga masa depan lingkungan.

”Konservasi alam ini sangat potensial karena berkaitan dengan ekosistem, iklim, dan kelestarian serta mencegah abrasi. Kami berhaharp sinergitas ini terus terjaga dan dapat memberikan manfaat untuk pelestarian lingkungan di Kabupaten Buleleng,” kata Hadi Sukamto.

wartawan
CHA
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Motor Bali Hadirkan Super Deal Akhir Tahun “Astra Honda Vaganz"

balitribune.co.id | Denpasar – Guna memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Bali, khususnya karyawan Grup Astra Bali, Astra Motor Bali menghadirkan program super deal akhir tahun bertajuk “Astra Honda Vaganza”. Program ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus komitmen Astra Motor Bali dalam mempermudah kepemilikan sepeda motor Honda menjelang penutupan tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Empat Kapolres dan Dua Direktur Polda Bali Diganti

balitribune.co.id | Denpasar - Gerbong mutasi di tubuh Polri kembali bergerak. Sebanyak 905 perwira Polri dimutasi mulai dari pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) sampai Brigadir Jendral Polisi (Brigjen Pol). Mutasi sebanyak ini berdasarkan tiga Surat Telegram Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo bernomor; ST/2781A/XII/KEP./2025, ST/2781B/XII/KEP./2025, dan ST/2781C/XII/KEP./2025,  tanggal 15 Desember 2025. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jatiluwih: Ketika Pariwisata Bertumpu pada Sawah dan Kesejahteraan Petani

balitribune.co.id | Hamparan sawah terasering Jatiluwih, Tabanan, Bali, selama ini memikat mata dunia. Namun daya tarik kawasan ini bukan semata pada panorama hijau berundak yang fotogenik. Di baliknya, hidup sebuah sistem peradaban agraris berusia lebih dari seribu tahun: Subak. Sistem irigasi tradisional ini bukan hanya mengatur aliran air, tetapi juga mengikat hubungan sosial, nilai religius, serta keseimbangan ekologis masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.