Cegah Kasus Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Diskes Karangasem Sidak Puskesmas dan Rumah Sakit | Bali Tribune
Diposting : 25 October 2022 17:51
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune/SIDAK - Kadis Kesehatan Karangasem sidak di Puskesmas Karangasem I.
balitribune.co.id | Amlapura - Merebaknya kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia saat ini tercatat ada sebanyak 208 kasus dengan 118 di antaranya meninggal dunia. Di Bali tercatat ada 17 kasus dan 11 kasus di antaranya meninggal dunia, membuat Dinas Kesehatan (Diskes) Karangasem harus bekerja keras dan bertindak tegas, guna mencegah terjadinya kasus gagal ginjal akut pada anak di Karangasem.
 
Sebagian besar petugas diterjunkan untuk melakukan sosialisasi ketengah masyarakat terkait penyebab terjadinya gagal ginjal akut dan langkah antisipasi serta obat apa yang bisa diberikan kepada anak jika terserang demam. Selain itu petugas dibawah pimpinan Kadiskes, dr. I Gusti Bagus Putra Pertama, terus mengintensifkan Sidak dan pemantauan pelaksanaan Surat Edaran dari Kemenkes dan BPOM terkait tata laksana penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak, serta penghentian sementara pemberian dan penjualan obat dalam bentuk sirop, pada pelayanan kesehatan dan apotik. 
 
"Petugas kami setiap hari turun melakukan monitoring dan sosialisasi terkait Surat Edaran dari Kemenkes ke Paskes seperti Klinik, Puskesmas, Rumah Sakit dan Apotik serta toko obat, agar Yankes sementara tidak meresepkan obat sirop dan untuk apotik agar tidak menjual obat sirop untuk sementara hingga ada instruksi lebih lanjut dari Kenkes dan BPOM," tegas Kadiskes Putra Pertama kepada awak media di Puskesmas Karangasem I, Senin (24/10/2022). 
 
Untuk di Puskesmas seluruhnya yang ada di Karangasem, untuk obat sirop sudah tidak di resepkan lagi untuk sementara, kendati BPOM telah merilis sejumlah obat sirop yang tidak mengandung Etilen Glikol maupun Detilen Glikol dan dinyatakan aman untuk anak. Namun pihaknya tetap meminta agar seluruh obat sirop tidak diresepkan sementara hingga ada instruksi atau edaran lanjut dari Kemenkes hingga obat-obat tersebut benar-benar dinyatakan aman. 
 
Untuk Fasekes atau Yankes, pemantauan juga terus dilakukan oleh petugasnya dilapangan dengan mengecek langsung ke gudang farmasi maupun di apotik Faskes dan Yankes bersangkutan, sembari memastikan suray edaran dari Kemenkes itu benar-benar dilaksanakan. "Karangasem astungkare zero kasus, inilah pentingnya kita terus melakukan sosialisasi dan pemantauan ke bawah. Kita rekomendasikan untuk menggunakan obat Non-Farmatikal dengan cara mengkompres, atau langsung menghubungi Yanjes atau Faskes terdekat," ujarnya.