BALI TRIBUNE - Conservation International (CI) Indonesia dan Nissan Global kembali mengukuhkan kerja sama jangka panjang program reforestasi bentang alam Gunung Agung. Program reforestasi ini merupakan bagian integral dari program CI di Bali yang memfokuskan pelestarian alam secara “Nyegara Gunung” (ridge to reef conservation) dimana sudah dimulai dengan pembangunan jejaring kawasan konservasi laut seluruh Bali sejak 10 tahun terakhir.
Kegiatan reforestasi bertujuan memperbaiki dan menjaga kelestarian ekosistem darat yang penting bagi masyarakat serta kelestarian ekosistem pesisir di Kawasan Konservasi Perairan Karangasem, termasuk menjaga kelestarian salah satu situs tujuan pariwisata di Desa Tulamben: Kapal Karam USAT Liberty Wreck. Program konservasi Nyegara Gunung adalah penerjemahan filosofi masyarakat Bali dalam melestarikan alam dan budaya, yang pada hakekatnya mencerminkan model tata kelola darat dan laut pulau Bali yang terintegrasi.
Vice President CI Indonesia, Ketut Sarjana Putra, menyampaikan bahwa reforestasi bentang alam Bali sangat urgent dilakukan untuk mengurangi dampak sedimentasi yang lebih parah terhadap ekosistem terumbu karang, aset pariwisata Bali, serta menjaga ketersediaan air pulau Bali. Sebagai satu ekosistem pulau kecil, Bali memerlukan pendekatan pengelolaan pembangunan yang memperhatikan keterhubungan ekologi darat-laut. Bali membutuhkan hutan yang lestari untuk menjamin laut yang sehat dan produktif.
“Sebagai tujuan pariwisata internasional, alam dan budaya Bali merupakan dua aset penting yang perlu dilestarikan. Melalui inisiatif reforestasi bentang alam ini kami mengajak private sector untuk berinvestasi merestorasi alam sebagai aset pariwisata di Bali, yang pada akhirnya akan memberi nilai tambah bagi Bali itu sendiri. Kami harapkan program reforestasi ini menjadi pendekatan kelola ekosistem darat yang melengkapi dukungan inisiatif pembentukan jejaring KKP Bali sebagai dasar pengelolaan ekosistem laut,” ujar Sarjana.
Dia menyebutkan, konsep one island management yang menekankan pada penyeimbangan kelestarian sumber daya laut dan darat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam upaya konservasi perairan, pembentukan kawasan konservasi perairan mendapat sambutan penuh dari Pemerintah dengan pencadangan 3 KKP di Kabupaten Jembrana, Buleleng dan Karangasem dengan total luas 23.429,66 hektar. Khusus KKP Nusa Penida, telah mendapatkan penetapan Menteri (Surat Keputusan Kementerian Kelautan dan Perikanan No. 24 tahun 2014) dengan luas area 20.057,2 hektar.
"Selama lima dekade turisme telah menjadi salah satu sumber ekonomi utama Provinsi Bali yang memiliki potensi pariwisata yang sangat tinggi. Namun, potensi ini tidak diimbangi dengan kondisi lingkungan yang kondusif. Sampai saat ini permasalahan sampah, kekurangan air, dan perubahan fungsi lahan menjadi masalah lingkungan yang perlu diatasi segera untuk kelestarian wilayah ini," ucapnya mengingatkan.
President Director Nissan Motor Indonesia, Eiichi Koito, selaku sponsor kegiatan ini yang hadir dalam kesempatan ini pun menambahkan, pihaknya selalu bertanya, bagaimana cara membantu membangun masa depan yang cerah untuk lingkungan yang kita tinggali. "Hari ini, kita sadar akan komitmen kita dengan mendukung Conservation International Indonesia sebagai mitra Nissan Global, melalui donasi mobil Navara, untuk memelihara dan melestarikan kawasan Gunung Agung yang merupakan kawasan penting penyediaan air bersih untuk banyak area di Bali," imbuh Koito.
Dalam memastikan tercapainya tujuan program, kerjasama dari awal dibangun dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan kelompok Tani. “Dukungan dari semua pihak sangat penting dalam membantu kelompok masyarakat untuk mengelola lahan kritis di Desa Dukuh agar hutan lestari,” ungkap I Nengah Arka selaku Ketua Kelompok Tani Hutan Legundi Lestari Indah.
Di samping itu, Bali Program Manager CI Indonesia, I Made Iwan Dewantama, pun menuturkan, Program reforestasi di kawasan hulu Desa Dukuh dan Tulamben, selain meningkatkan ekonomi masyarakat juga memberi dampak positif secara ekologi. “Kegiatan kami sekaligus menjaga DAS (Daerah Aliran Sungai) di Desa Dukuh dan Tulamben dalam menurunkan run-off yang membawa sedimentasi lumpur dari daerah hulu ke laut (red - KKP Tulamben),” ucapnya sembari berujar, baik CI Indonesia maupun Nissan Global memegang prinsip bahwa konservasi yang berhasil adalah yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu Direktur Kawasan Konservasi, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ir. Suyatno Sukandar M.Sc menyampaikan apresiasi atas inisiatif reforestasi hutan di bentang alam Gunung Agung, sebagai sistem penopang kehidupan yang perlu dilestarikan dan dikelola secara berwawasan lingkungan dan seimbang antara konservasi dan ekonomi. Dikatakan, aktivitas perhutanan sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, serta mengapresiasi atas model kelola darat-laut terintegrasi pada program CI Indonesia di Bali.
“Wawasan lingkungan atas keterkaitan ekologi darat-laut perlu menjadi perhatian semua pihak dalam tata kelola pembangunan," ucapnya yang juga mengajak CI, Nissan, dan mitra serta swasta lainnya terlibat dalam kegiatan Pemulihan Ekosistem Kawasan Konservasi di seluruh Indonesia untuk memenuhi target pemulihan ekosistem kawasan konservasi yang tercantum di dalam Renstra Ditjen KSDAE, seluas 100.000 ha sampai 2019.