Cuaca Buruk, Penyebrangan di Padang Bai Buka Tutup | Bali Tribune
Diposting : 7 January 2020 01:09
Husaen - Bali Tribune
Bali Tribune/ CUACA BURUK- Cuaca buruk di Selat Lombok berpengaruh terhadap pelayaran di pelabuhan Padang Bai. Tampak sejumlah kapal cepat lego jangkar di areal pelabuhan Padang Bai.
balitribune.co.id | Amlapura - Gelombang tinggi dan angin kencang di perairan Selat Lombok, memaksa pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Padang Bai untuk memberlakukan sistim buka tutup bagi penyebrangan kapal cepat atau Fast Boat  dari Dermaga Rakyat Padang Bai menuju Gili Trawangan, Lombok Utara. 
 
Kebijakan itu mulai diberlakukan sejak Sabtu (4/1) lalu hingga Selasa (7/1) hari ini. Langkah itu diambil demi keselamatan pelayaran menyusul semakin memburuknya cuaca di tengah perairan Selat Lombok yang beresiko terhadap penyebrangan kapal kecil seperti Fast Boat atau Kapal Cepat. Kepala KSOP Pelabuhan Padang Bai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, kepada koran ini Senin (6/1) kemarin, membenarkan terkait buka tutup atau penundaan penyebrangan kapal cepat akibat cuaca buruk tersebut.
 
“Ya karena alasan cuaca buruk ditengah perairan Selat Lombok. Penyebrangan kita buka pada pagi hari dan kapal cepat kita berangkatkan, namun pada siang hari kita lakukan penundaan penyebrangan, karena cuaca pada siang hari kurang memungkinkan,” ungkap Eka Suyasmin.
 
Namun demikian, katanya, pihaknya akan terus memonitor perubahan cuaca utamanya ketiggian gelombang dan kecepatan angin di tengah perairan Selat Lombok, baik melalui laporan prakiraan cuaca yang dikirimkan oleh Kantor BMKG Wilayah III Denpasar maupun dari komunikasi radio dengan para nahkoda kapal fery.
 
“Gelombangnya masih cukup aman yakni berkisar antara 0.5-1.5 meter. Namun anginnya yang cukup kencang yakni berkisar antara 4-20 Knot!” sebutnya. 
 
Mengingat kondisi cuaca ditengah perairan yang kurang bersahabat untuk pelayaran kapal dengan bobot kecil, pihaknya telah menghimbau kepada para kapten dan crew kapal cepat untuk berangkat beriringan dengan satu atau dua kapal lainnya, sehingga bisa saling mengawasi.
 
“Kalau nantinya tiba-tiba di tengah perairan terjadi gelombang tinggi dan kecepatan angin membahayakan. Kami telah sarankan agar segera berlindung kepinggir untuk keamanan,” himbaunya kepada para kapten dan crew kapal cepat. 
 
Sementara itu, dari pantauan koran ini di Pelabuhan Ujung Timur Bali ini, Senin kemarin, aktifitas penyebrangan kapal ferry di dermaga pelabuhan Padang Bai, masih beralngsung normal. Hanya saja penumpang pejalan kaki utamanya wisatawan asing akhirnya berakih menggunakan penyebrangan kapal ferry, pasca buka tutup penyebrangan kapal cepat di Dermaga Rakyat, Padang Bai.