BALI TRIBUNE - Malang nian nasib pasutri lanjut usia, I Ketut Diasih (70) dan Ni Wayan Bukti (70). Rumah miliknya di Dusun Gembalan, Desa Selat, Klungkung, ludes diamuk si jago merah, Senin (26/3). Rumah sederhana di pinggiran jalan raya Semarapura - Besakih pada Senin pagi (26/3) sekitar pukul 09.30 Wita.
Akibat kebakaran tersebut tiga unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) Klungkung berjibaku memadamkan api yang melanda rumah pasutri uzur tersebut. Beberapa petugas pemadam kebakaran melakukan upaya pemadaman bangunan dapur dengan luas sekitar 4 x 3 meter, yang bagian dalam bangunan dapurnya sudah hangus diamuk si jago merah.
Rumah sekaligus dapur tersebut selama ini ditempati I Ketut Diasih yang mengalami buta dan istrinya, Ni Wayan Bukti yang mengalami tuli. Mereka selama ini tinggal terpisah dengan lima anaknya yang sudah hidup berumah tangga. Dalam kejadian kebakaran itu, I Ketut Diasih bahkan nyaris terbakar, karena sebelum kebakaran ia sedang memasak air di dapur. "Ketika kejadian itu, bapak saya (I Ketut Diasih) sedang memasak air hangat di dapur," ujar I Nengah Tentra, putra dari I Ketut Diasih sedih.
Nengah Tentra menuturkan, kejadian kebakaran tersebut pertama kali disadari oleh anaknya atau cucu dari Diasih I Komang Sudiantara. Katika kejadian, kebetulan I Komang Sudiantara berada di pinggir jalan raya atau di barat kediaman dari kakek dan neneknya tersebut. Ketika sedang mengobrol dengan rekannya, ia melihat asap sudah mengepul dari kediaman kakek dan neneknya. I berlari untuk melihat kejadian tersebut. Betapa kagetnya ia, melihat api sudah berkobar di dapur. Neneknya saat itu berada di teras rumah, semetara sang kakek yang buta berada di tidak jauh dari dapur.
Warga sekitar lalu berusaha menyelamatkan I Ketut Diasih, sembari berusaha memadamkan api dengan alat seadanya seperti ember dan sebagainya. Beruntung api segera dapat dipadamkan, namun bagian dalam bangunan dapur sudah luluh lantak diamuk si jago merah. Kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan sekitar puluhan juta rupiah.