Dewan Minta PU Segera Perbaiki Senderan Ambrol | Bali Tribune
Diposting : 28 September 2016 14:17
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Ketut Suteja Kumara
Ketut Suteja Kumara

Denpasar, Bali Tribune

Ambrolnya senderan sungai di sebelah timur SD 22 Dauh Puri mendapat respon dari anggota DPRD Denpasar Ketut Suteja Kumara. Pihaknya mendorong supaya pemerintah dalam hal ini Balai Wilayah Sungai Bali - Nusa Penida bersama PU Kota Denpasar segera melalukan langkah perbaikan terhadap senderan tersebut. “Kita dorong pemerintah segera memperbaiki. Jangan justru saling lempar tanggungjawab. Sebaiknya penanganan segera dilakukan, karena ini penting untuk dunia pendidikan,” jelasnya.

Dikatakan Suteja Kumara, perbaikan segera harus dilakukan mengingat aliran air yang besar bisa saja mengakibatkan kerusakan yang lebih parah terhadap senderan sungai tersebut.” Perbaikan harus segera dilakukan agar rusaknya senderan dan tembok penyengker tidak sampai merembet ke gedung lain yang terdekat,” ujarnya.

Sementara itu, menurut informasi yang diperoleh dari pihak sekolah, Jajaran Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar, PU Provinsi Bali dan Balai Wilayah Sungai, telah melakukan pengukuran terhadap senderan sungai Tagtag yang ambrol, Selasa (27/9) kemarin

“Pengukuran dilakukan tadi pagi. Ada dari PU Denpasar, PU Provinsi dan Balai Sungai. Sebelum diukur, mereka keliling melihat kerusakan senderan,” jelas Drs I Made Nata, guru Agama SD 22 Dauh Puri yang menerima rombongan.

Sementara Kepala SD 22 Dauh Puri, Drs I Nyoman Repun mengaku bersyukur karena sudah ada respon cepat dari pemwrintah terkait ambrolnya senderan sungai tersebut. “Syukurlah mereka sudah ada respon, ke depan semoga segera dilakukan perbaikan,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurut Repun, lokasi ambrolnya tembok penyengker merupakan tempat yang paling ramai. Sebab dimanfaatkan untuk kantin, istirahat, dan bermain. “Sementara kami batasi dengan triplek. Tapi tetap saja khawatir jika ada satu dua anak yang nekat ingin melihat longsor,” ujarnya. Terlebih lagi, kondisi saat ini bangunan berupa kantin posisinya menggantung. Dikhawatirkan, jika terjadi hujat lebat susulan, bangunan akan ikut roboh.

Sementara terkait pelinggih Ratu Niang ybg ikut tergerua, pasca digelar upacara Ngulapin, pihak sekolah berencana melakukan ‘Peluasan’. “Kita ada rencana untuk meluasin. Dimana beliau ingin distanakan. Sebab ketika ditempatkan di depan kantin, sudah dua kali jatuh. Pertama saat masih berupa turus lumbung, kedua setelah dibangun permanen,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Senderan Sungai (Tukad) Tagtag tepat di sebelah timur SD Negeri 22 Dauh Puri, Lumintang ambrol. Akibatnya tembok penyengker SD 22 Dauh Puri tersebut rusak parah. Selain itu, satu unit kantin yang berada tepat di atas senderan sungai juga nyaris ambruk. Tembok penyengker SD 22 Dauh Puri ini ambrol sedalam kurang lebih 3 meter. Kejadian diperkirakan terjadi pada Minggu (25/9) dini hari. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun sebuah pelinggih Ratu Niang ikut roboh ke arah aliran sungai Tagtag.