BALI TRIBUNE - Usulan KONI Tabanan kepada pemerintah daerah agar Kabupaten Tabanan menjadi tuan rumah Porprov Bali tahun 2019, kian menemui titik terang. Komisi IV DPRD Tabanan akhirnya mengapresiasi dan memberi dukungan terhadap usulan tersebut.
Demikian terungkap saat rapat koordinasi antara anggota Komisi IV DPRD dengan pengurus KONI Tabanan di ruang rapat DPRD Tabanan, beberapa waktu lalu.
Rapat koordinasi bidang olahraga ini dipimpin Ketua Komisi IV I Made Dirga, S.Sos didampingi Wakil Komisi IV I Nyoman Suadiana, S.Sos, anggota I Gusti Komang Wastana, S.Pd, I Wayan Gindera, S.Sos, dan I Wayan Wiryadana. Sementara dari pihak KONI Tabanan hadir antara lain Ketua Umum I Dewa Gede Ary Wirawan, Wakil Ketua Nyoman Yama Dhiputra dan ketua-ketua bidang.
Dalam rakor itu Ketua KONI Tabanan I Dewa Gede Ary Wirawan menyampaikan sisi strategis apabila Tabanan menjadi tuan rumah Proprov Bali tahun 2019.
"Melihat potensi yang ada dan atas dukungan KONI Bali maupun KONI kabupaten se-Bali, KONI Tabanan memberanikan diri mengusulkan pada tahun 2019 nanti sebagai tuan rumah porprov, selama ini hanya Tabanan yang belum pernah menjadi tuan rumah," terang Dewa Ary.
Sementara Wakil Ketua KONI Tabanan Yama Dhiputra, menjelaskan dasar penunjukan sebagai tuan rumah porprov yaitu adanya surat rekomendasi dari Bupati Tabanan, surat rekomendasi dari Ketua DPRD Tabanan, adanya SK dari KONI Provinsi Bali dan tersedianya prasarana dan sarana olahraga yang memadai.
Berdasarkan hasil kajian KONI Tabanan, dari 36 cabor yang akan dipertandingkan di Proprov Bali 2019, Tabanan sudah siap venue untuk 30 cabor, hanya beberapa fasilitas cabor saja yang belum ada seperti panjat tebing dan renang.
Mendengar pemaparan itu, Ketua Komisi IV I Made Dirga mengapresiasi langkah KONI yang telah mengusulkan Tabanan sebagai tuan rumah porprov. Bagaimanapun KONI adalah bagian dari pemerintah, menjadi tuan rumah akan membawa nama daerah. “Dari catur sukses yang disampaikan tadi yang jauh lebih penting adalah sukses sebagai penyelenggara karena hal tersebut bukan hanya urusan olahraga di Tabanan saja tetapi untuk seluruh kabupaten/kota di Bali,” kata Dirga.
Anggota dewan lainnya juga memberikan tanggapan antara lain dari I Gusti Komang Wastana, yang menyoroti mekanisme penganggaran dan fasilitas olahraga yang ada saat ini mengingat waktu yang cukup singkat.
Menanggapi hal tersebut Made Dirga meminta kepada KONI memberikan masukan mengenai komitmen para pihak baik dari pemda maupun pemprov. “Kita perlu terus berkoordinasi agar bisa mencapai yang terbaik, kita harus lebih serius,” pungkas Dirga.