Diposting : 8 July 2019 14:47
Nyoman Astana - Bali Tribune
balitribune.co.id | Gianyar - Putu Diah Pradnya Maharani, wakil Bali masuk dalam top 10 ajang pemilihan Putri Remaja Indonesia tahun 2019. Bahkan putri Bupati Gianyar ini berhasil menyabet gelar Putri Remaja Indonesia Intelegensia pada Grand Final di Balairung Soesilo Sudarman Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata RI, Jakarta (7/7) lalu.
Remaja yang akrab dipanggil Gek Diah ini mengungkapkan kebahagiaan sekaligus rasa bangganya mampu membawa harum nama Bali dan juga Gianyar dalam ajang bergengsi ini. Putri kelahiran Gianyar, 30 Oktober 2002 ini merupakan anak pertama pasangan Bupati Gianyar Made Mahayastra dan I.A Ketut Surya Adnyani Mahyastra, mengaku tampil percaya diri bersaing dengan 45 peserta perwakilan masing-masing provinsi di Indonesia.
Kriteria sebagai remaja Indonesia yang smart, behavior, beauty dan inspiring melekat kuat pada sosok remaja lulusan Gandhi Memorial Intercontinental School Denpasar ini. Maka tak heran predikat Putri Remaja Indonesia Integensia disematkan pada Gek Diah.
Putri Indonesia itu tidak hanya semata-mata cantik fisik saja, tapi juga harus cerdas memiliki kepercayaan diri tinggi dan memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi,”ujar Gek Diah
Merunut kebelakang, Gek Diah menuturkan sebelum tampil mewakili Bali dalam Putri Remaja Indonesia 2019, dirinya lebih dulu terpilih sebagai Remaja Putri Bali 2019. Tidak hanya mengandalkan tubuh tinggi langsing bak peragawati, sulung dari tiga bersaudara ini juga memiliki kecerdasan dan kecantikan budi pekerti (inner beauty) yang patut ditiru.
Deretan prestasi pernah diraihnya, seperti masuk semifinalis olimpiade kimia tingkat SMP se-Bali dan medali perunggu untuk Olimpiade Kimia tingkat SMP se-Bali tahun 2018 lalu. Tidak hanya itu, Gek Diah yang mengaku akan melajutkan studi strata satu di Singapura jurusan Hubungan Internasional, juga berhasil meraih juara 1 siswa Berbudi Pekerti tingkat SMP Doremi Excellent School. Tidak hanya mumpuni di bidang science saja, Gek Diah juga menguasai beberapa tarian tradisonal Bali sebagai wujud kecintaannya pada seni dan budaya Bali.
Namun terlepas dari semua prestasi yang ia raih, Gek Diah Pradnya Maharani mengaku tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan kedua orang tua dan keluarga yang sangat ia cintai.
Prestasi yang saya raih ini saya persembahkankan khusus untuk orang tua, keluarga dan seluruh masyarakat yang mendukung saya melalui vote nya sehingga saya bisa seperti sekarang ini, terima kasih banyak,” ucap Gek Diah penuh rasa terima kasih.
I.A Surya Adnyani Mahayastra, ibu dari Gek Diah, ketika dihubungi secara terpisah mengaku sangat bangga dengan prestasi yang diraih putri sulungnya. Menurutnya, Gek Diah sejak kecil memang hobby menari, modelling, travelling menikmati keindahan alam. Sebagai orang tua, dirinya bersama sang suami Made Mahayastra hanya mensupport dan mengarahkan saja, semua terserah pada anak-anak.
Kami selaku orang tua hanya mensupport anak-anak saja, apa yang terbaik buat mereka karena mereka yang akan menjalani kehidupannya kelak. Yang penting itu tidak menyimpang dari agama dan norma norma sosial,” tegas I.A Adnyani Mahyastra.
Untuk kedepannya I.A Adnyani Mahayastra berharap semoga Gek Diah dapat mengamalkan semua ilmu yang ia dapat selama mengikuti proses pemilihan Putri Remaja Indonesia untuk kepentingan orang banyak. /uni