Dicegat di Benoa, 15 Calon ABK Dikarantina | Bali Tribune
Diposting : 13 April 2020 23:40
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
Bali Tribune/ CEGAT ABK- Suasana pemeriksaan 15 calon ABK di kawasan Pelabuhan Benoa Denpasar, Senin (13/4) pagi.
Balitribune.co.id | Denpasar - Langkah preventif terus digalakkan Pemkot Denpasar guna mencegah penyebaran Covid-19. Kali ini, Satgas Covid-19 Dishub Kota Denpasar bersama Satgas Kelurahan Pedungan, dan instansi terkait melaksanakan pencegatan dan pengecekan kepada calon ABK di Kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Senin (13/4).
 
Kadishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan mengatakan pelaksanaan pencegatan dan pemeriksaan kesehatan ini dilaksanakan mengingat adanya pembatasan arus dan mobilitas penduduk dari luar Kota Denpasar, termasuk dari luar Bali.
 
“Kami mendapatkan informasi bahwa ada belasan calon ABK menuju Pelabuhan Benoa. Setelah mendapatkan informasi, kami langsung mengikuti dan awasi, sesampainya di Pelabuhan Benoa langsung kami cek kesehatan dan identitasnya. Hal ini sesuai dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19 terkait pembatasan dan memperketat pengawasan pintu masuk dan perbatasan,” ujar Sriawan.
 
Sriawan mengatakan bahwa, sebelum sempat turun dari kendaraan, sebanyak 15 calon ABK bersama 1 orang sopir setelah dilaksanakan pengecekan kesehatan langsung diarahkan menuju lokasi karantina di LPMP, Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar.
 
“Setelah dilaksanakan pemeriksaan baik identitas dan kesehatan langsung diarahkan untuk dikarantina sesuai dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19, kami juga turut mengimbau masyarakat agar lebih selektif dan waspada untuk memperhatikan mobilitas penduduk sekitar, karena kita tidak mengetahui kondisi kesehatan mereka, jadi mari tingkatkan kewaspadaan," ujarnya.
 
Lebih lanjut dikatakan Sriawan, sesuai dengan surat Dishub Kota Denpasar Nomor : 551 / 605 / Dishub tertanggal  30 Maret 2020 yang ditandatangani Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, dimana Pemkot Denpasar resmi meningkatkan penguatan pengawasan pelabuhan yang menjadi akses pintu masuk Provinsi Bali, khususnya Kota Denpasar.
 
“Melihat dasar tersebut sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan untuk memutus penyebaran Covid-19 tentu kami akan terus melaksanakan pemantauan di lintas perbatasan, sehingga dapat mencegah terjadinya imported case Covid-19,” ujar Sriawan.