Diskerpus Badung Gelar Bimtek Pembuatan Pejati dan Dapetan Tumpeng Pitu | Bali Tribune
Diposting : 21 September 2021 12:42
ANA - Bali Tribune
Bali Tribune/BIMTEK - Diskerpus Badung saat menggelar Bimtek Pembuatan Pejati dan Dapetan Tumpeng Pitu di Gedung Layanan Sastra Mangutama Wali Pustaka Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Senin (20/9/2021).
balitribune.co.id | Mangupura  - Untuk tetap menghidupkan eksistensi perempuan Bali di tengah pandemi Covid-19, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Badung melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) pembuatan Banten Pejati dan Dapetan Tumpeng Pitu.
 
Bimtek dibuka oleh Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Badung Nyoman Ayu Wiratini di Gedung Layanan Sastra Mangutama Wali Pustaka Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung, dengan menghadirkan narasumber Gusti Agung Istri Parwati dari Kementerian Agama Kabupaten Badung. Peserta terdiri dari para anggota Dharma Wanita serta staf dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung, Senin (20/9/2021).
 
Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan mengatakan, walau di tengah pandemi Covid-19 untuk tetap menjaga nafas kehidupan perempuan Bali pihaknya mencoba dan terus bergerak bersama untuk menjaga adat seni dan budaya Bali. Mejejaitan atau pembuatan bebantenan dan Banten yang menjadi sarana dan kelengkapan dalam upakara dan upacara di Bali tentu menjadi roh bagi perempuan Bali.
 
Ini juga sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Pemerintah Wajib Untuk Menjamin Kelangsungan Penyelenggaraan Perpustakaan Sebagai Pusat dan Sumber Belajar Sehingga Terjaminnya Layanan Secara Merata. Hal ini membuktikan kepedulian pemerintah dalam mencerdaskan setiap anak bangsa di Indonesia. Bintek pembuatan pejati dan dapetan tumpeng pitu ini tetap melakukan prokes kesehatan. Dan ini bertujuan untuk menambah bekal dan pengetahuan terkait dengan bebantenan yang hampir setiap saat hadir di depan ibu-ibu dan perempuan Bali. 
 
“Kami berharap kepada seluruh peserta bintek ini dapat menjadikan refrensi dalam pembuatan banten yang akan di aturkan sesuai dengan sastra dan aturan yang benar," jelasnya.
 
Sesuai dengan apa yang telah diamanatkan tersebut maka pihaknya menganggap bahwa pendidikan dan pelatihan itu sangatlah penting dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa. Demikian juga terkait pelatihan pembuatan banten pejati dan dapetan tumpeng pitu yang merupakan warisan para leluhur Bali patut dihargai dan syukuri. 
 
“Harapan kami dalam mewujudkan perpustakaan yang berbasis inklusi sosial kegiatan pelestarian agama adat seni dan budaya ini dapat memberikan yang terbaik bagi kita semua umat sedharma dalam menjalankan kehidupan ini. Marilah bersama-sama berupaya selalu mempertahankan kelestarian seni, adat dan budaya tersebut dari hal-hal kecil yang bisa kita buat dan lakukan sehari-hari seperti pembuatan Banten ini,” kata Ayu Wiratini.
 
Pembuatan banten pejati dan dapetan tumpeng pitu sebagai pedoman upacara sehari hari dapat dipahami secara baik sesuai lontar dan sastra. 
 
“Ke depannya para peserta dari pelatihan ini mampu mengembangkan dan meningkatkan menjadi usaha mandiri sebagai penambahan penghasilan keluarga serta menanamkan budi pekerti yang baik dan akhirnya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Badung. Dan dapat bermanfaat bagi kita semua," imbuhnya.
 
Ketua Panitia Bintek Pembuatan Pejati dan Dapetan Tumpeng Pitu, Ni Made Dartini mengatakan bimtek ini adalah untuk tetap menggerakkan eksistensi perempuan Bali dan ikut mengajegkan seni adat dan Budaya Bali di tengah arus gelombang dunia global. Peserta berjumlah 20 orang terdiri dari para ibu dharma wanita dan para staf dari lingkungan Dinas Kearsipan Kabupaten Badung.