Divaksin Perdana, Beberapa Nakes Tegang dan Pusing | Bali Tribune
Diposting : 15 January 2021 07:29
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ VAKSINASI - Pelaksanan Vaksinasi Covid -19 untuk para Nakes di Gianyar, Kamis (14/1).
Balitribune.co.id | Gianyar - Dua Puluh Tenaga Kesehatan (Nakes) awali pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Gianyar, Kamis (14/1). Tidak ada gejala menonjol yang dialami para nakes usai divaksin, kecuali ada satu dua orang yang mengaku pusing.  Untuk memastikan pelayanan tidak terganggu, vaksinasi dijadwalkan tiga kali dalam seminggu dengan pembatasan jumlah hingga 20 orang.
 
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sanjiwani Gianyar Anak Agung Gede Oka Beratha yang memimpin langsung pelaksanaan vaksinasi mengungkapkan, vaksinasi ini  diprioritaskan terlebih dahulu kepada para tenaga kesehatan (nakes). Dalam kegiatan vaksinasi di hari pertama dijadwalkan sebanyak 20 nakes yang divaksin di RS Sanjiwani Gianyar. "Vaksinasi  kami jadwalkan tiga kali dalam satu minggu. Yaitu setiap hari Senin, Kamis, dan Sabtu dengan jumlah tenaga kesehatan yang divaksin sebanyak 20 orang per kegiatan," ungkagnya.
 
Lanjutnya, Vaksinasi kepada para nakes itu akan berlangsung sampai pertengahan bulan April 2021 mendatang. Sebab mereka yang divaksin juga diharapkan tidak mengganggu aktivitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sehingga 20 orang dalam satu kegiatan vaksinasi dan tiga kali dalam seminggu. "Jumlah Nakes di Kabupaten Gianyar sebanyak 3.134 orang. Mereka bertugas di RS Negeri, puskesmas, RS swasta, dan klinik-klinik," terangnya.
 
Disebutkan, calon yang akan divaksin akan menerima pesan singkat ke nomor hp masing-masing. Setelah itu datang ke tempat vaksinasi ditunjukkan ke petugas beserta KTP, perlihatkan di depan dan cocokan dengan nik.  Lanjut itu, setelah mendaftar jika sudah cocok  akan otomatis masuk ke sistem RS. Selanjutnya calon yang akan divaksin menuju meja dua ada cek tensi, cek suhu, skriming  sebanyak 16 item. "Dalam  hasil verivikasi akhir,  makan akan disimpulkan. Bahwa  calon yang divaksin ini bisa lanjut vaksin, ditunda, atau tidak bisa divaksin," terangnya.
 
Jika direkomendasi untuk menjalani vaksin, lanjut ke meja tiga untuk melakukan vaksin.  Sementara sampai saat ini nakes yang vaksin belum ada sampai ditunda maupun tidak bisa divaksin. Hanya saja setelah divaksin, dan memasuki ruang observasi disebutkan satu, dua orang sempat mengalami pusing. Itupun belum tentu karena pengaruh vaksin, karena faktor kesiapan mental.  Namun, syukurnya, setelah 30 menit kondisi sudah kembali normal dan bisa melanjutkan kembali bekerja.  "Di Meja ke empat yang terakhir. Ada tempat observasi dan pemberian kartu vaksinasi untuk dibawa pulang untuk dibawa lagi setelah 14 hari guna penyuntikan kedua," tambahnya.
 
Diakui, selama proses vaksinasi, ada sedikit kendala pada masalah jaringan sistem.  Karena hampir semua meja yang secara bersamaan membuka sistem di seluruh Indonesia.