balitribune.co.id | Bangli - Dalam penanganan sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli hanya didukung 8 unit tempat pembuangan sampah (bak amrol). Dari 8 unit amrol, hanya 6 unit yang bisa dioperasikan. Pada APBD Perubahan telah dirancang pengadaan 2 unit bak ambrol
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli Putu Ganda Wijaya mengatakan setiap harinya sampah yang harus diangkut sebanyak 150 kubik. Untuk menangani sampah, tidak bisa dipungkiri pihaknya masih kekurangan sarana prasarana pendukungnya. Semisal untuk bak amrol dari 8 unit yang ada hanya 6 unit yang bisa dioperasikan. ”Dua unit ambrol kondisinya rusak dan kini disimpan digudang,” ungkapnya, Kamis (6/10/2022).
Dari 6 unit bak amrol yang dioperasikan, kata Putu Ganda masing- masing 1 unit ditempatkan di sebelah timur rumah jabatan bupati, RSU Bangli dan di Desa Suter Kintamani. Sedangkan 3 unit bak amrol lagi dioperasikan secara mobile yakni langsung diatas mobil truck. Untuk kekurangan bak amrol, pihaknya pada APBD Perubahan merancang pengadaan tambahan 2 unit ambrol. “Satu unit bak amrol harganya sekitar Rp50 juta dan mudah-mudahan bisa segera terealisasi,” jelasnya.
Nantinya dua unit amrol yang baru akan ditempatkan di Desa Penglipuran, Kelurahan Kubu dan pasar Singamandawa, Kecamatan Kintamani. Melihat volume dan sebaran sampah yang ditangani maka minimal dibutuhkan 12 unit bak amrol. Mengatasi kekurangan tersebut pengangkutan sampah dilakukan secara marathon setiap harinya. ”Untuk pengadaan tentu melihat kondisi keuangan daerah, tentu kami pilah-pilah dalam menyusun kegiatan dan lebih mengutamakan kebutuhan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ungkap Putu Ganda.