Dongkrak Kunjungan Wisatawan, DTW Tanah Lot Gelar Art Culture Weekend Event | Bali Tribune
Diposting : 17 April 2018 20:56
Komang Arta Jingga - Bali Tribune
Sejumlah pekerja sibuk membangun panggung untuk persiapan Tanah Lot Art Culture Weekend Event

BALI TRIBUNE - Menurunnya kunjungan   wisatawan ke lokasi  Daya Tarik Wisata Tanah Lot pasca erupsi Gunung Agung di akhir 2017 lalu masih dirasakan sampai saat ini. Berbagai upaya pun  dilakukan DTW Tanah Lot untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan. Salah satunya, menggelar Tanah Lot Art Culture Weekend Event.

Tanah Lot Art Culture Weekend Event dengan tema “Harmonisasi Seni dan Budaya dalam Visualisasi Modern,” tersebut  akan berlangsung selama tiga hari mulai dari hari Jumat tanggal 20 sampai 22 April 2018.

Manajer Operasional  DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, Senin ( 16/4) kemarin mengatakan, digelarnya Tanah Lot Art and Culture Weekend Event karena terjadinya penurunan kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot di tahun 2017.

“Jumlah kunjungan ke DTW Tanah Lot di tahun 2016 mencapai  3 juta wisatawan lebih, sedangkan di tahun 2017 mengalami penurunan 0,78 persen,” jelasnya.

Penurunan itu lanjutnya diakibatkan oleh  penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai karena erupsi Gunung Agung pada akhir tahun 2017.  Sebagai langkah pemulihan pariwisata Bali, khususnya Tabanan, maka digelarlah Tanah Lot Art dan Culture Weekend Event.

“Event yang berlangsung selama tiga hari ini merupakan collaboration event yang belum pernah ada. Event yang menggabungkan ide, imajinasi, pengalaman, interaktif dan inisiatif akan mengandalkan seni budaya yang didukung multimedia efek digital menampilkan visualisasi modern,” terangnya.

Masih menurut Toya Adnyana, ada tiga segment dalam  ajang Tanah Lot Art Festival Weekend Event yakni Art dan Culture dengan pementasan cak kontemporer, penyanyi nasional Tika Pagraky, Gamelan Suling Gita Semara, Joged Bumbung, dan penas seni dari Desa Pakraman se-Kecamatan Kediri.

Pementasan kedua yakni After Sunset Illuminated Garden ( Light Garden ). Yang berlangsung setelah matahari tenggelam, seperti meteor gate, holoscreen fauna, cosmic tree, fog machine, outline tree, tree video mapping, glow in the dark, light tree, batu bolong view yang dikemas dalam format video projection- suatu bentuk karya seni visual berupa penciptaan ilusi optic, dengan menggunakan teknik pencahayaan dan proyeksi yang menampilkan grafis video digital kepada suatu objek, atau bidang tertentu sehingga mengubah bentuk awalnya menjadi bentuk baru yang berbeda dan fantastis. 

Tanah Lot Art and Culture weekend event juga akan dimeriahkan dengan coffee festival dengan menghadirkan kopi hasil BUMDes diantaranya Kopi Celepuk Jatiluwih, Sri Sedana Munduk Temu, Batu Sari Batungsel, Tugu Sari Pajahan, Bumdes Pujungan.

“Tanah Lot Event ini juga  akan menampilkan tari rejang renteng yang dibawakan oleh ibu ibu PKK dari Desa Pakraman se Kecamatan Kediri,” tandasnya.

Tanah Lot Art and Culture Weekend Event ini akan dibuka secara resmi oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti pada tanggal 20 April sekitar pukul 17.00 Wita.

“Bagi masyarakat umum bisa menonton dengan berpakaian adat dan tidak dipungut biaya,” tandas Toya Adnyana.