Drainase Jebol Kerap Picu Banjir, Warga Bongkar Jalan Kabupaten | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 02 Februari 2025
Diposting : 27 March 2020 22:17
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/BONGKAR - Warga yang gerah terhadap saluran drainase yang jebol dan memicu banjir membongkar jalan kabupaten di Kelurahan Lelateng.
balitribune.co.id | Negara - Merasa gerah dengan kondisi gorong-gorong jalan yang jebol, puluhan warga akhirnya membongkar saluran drainase di Jalan Danau Beratan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara,  Jumat (27/3). Jebolnya jalan kabupaten ini selain kerap kali memicu banjir, juga berdampak pada suplay air ke puluhan hektar sawah di kawasan persubakan setempat.
 
Sejak setahun terkahir, kawasan permukiman warga di Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng selalu tergenang banjir. Penyebabnya adalah tidak mengalirnya air di saluran drainase yang melalui permukiman warga. Seperti yang terjadi saat hujan deras yang terjadi sejak Selasa (14/3) lalu, air yang tersumbat menggenangi permukiman warga di Tempak IV, Banjar Adat Peken tersebut. Bahkan hingga Jumay (27/3) pagi air masih menggenang di perkarangan rumah warga. Setiap kali terjadi luapan air, warga setempat juga merasakan dampak.
 
Salah seorang warga, nenek Ni Wayan Rame mengaku setiap air meluap, keluarganya dan tetangga sekitarnya kesulitan air bersih lantara sumur terbuka di permukiman warga tercemar luapan air got serta warga kerap mengeluh gatal-gatal. Sampah yang terbawa air juga memenuhi pekarangan rumah. “Setiap musim hujan memang selalu seperti ini. Memang jadi langganan banjir. Kami hanya menghadalkan sumur, terpaksa minta air bersih ke tetangga yang pakai PAM. Belum lagi sampahnya dan airnya juga gatal-gatal” ujarnya.
 
Penyebab wilayah ini menjadi langganan banjir adalah jebolnya gorong-gorong di ruas jalan utama di wilayah tersebut. Jebolnya saluran drainase yang melintang di bawah badan jalan ini menyebabkan tersumbatnya aliran air menuju wilayah persubakan setempat. Kandati suplai air melimpah, namun petani di kawasan persawahan di Lingkungan Terusan kerap kesulitan air lantaran air tidak mengalir ke selatan. Sejumlah krama subak mengeluh dengan jebolnya gorong-gorong jalan yang belum mendapat penanganan tersebut.
 
Warga yang merasa resah dengan dampak rusaknya akses jalan tersebut, akhirnya Jumat kemarin turun untuk membongkar jalan yang jebol tersebut. Puluhan warga di dua lingkungan ini gotong royong secara swadya mengguanakan alat seadanya untuk menggali jalan. Bahkan sejak pagi, jelur lalu lintas pada ruas jalan yang menjadi akses penghubung antar desa ini sempat dialihkan ke jalan perkampungan disekitarnya.  Setelah di bongkar dan material diangkat, air yang mengganangi permukiman warga perlahan mengalir.
 
Ketua LPM Kelurahan Lelateng I Made Puriantara mengatakan untuk mengatasi banjir dan subak yang kesulitan air memang harus memperbaiki saluran drainase yang jebol tersebut. “Warga kami gotong royong untuk membongkar agar airnya bisa mengalir,” ujarnya. Sementara Lurah Lelateng, I Made Santa Purwa dikonfirmasi Kamis kemarin mengatakan untuk perbaikannya menjadi kewenangan Dinas PUPRPKP Kabupaten Jembrana, “Kami sudah laporkan kerusakannya untuk bisa segera diperbaiki” tandasnya.