balitribune | Negara - Merebaknya kabar adanya percobaan penculikan anak belakangan ini membuat resah masyarakat, tak terkecuali di Jembrana. Dengan adanya kabar meresahkan tersebut, kini seluruh komponen di masyarakat (sekolah, orang tua, keluarga dan masyarakat/lingkungan) diminta bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dalam upaya perlindungan anak.
Belakangan ini merebak kabar mengenai adanya percobaan penculikan anak di siang bolong. Bahkan juga sempat geger di Jembrana. Berdasarkan informasi, percobaan penculikan anak tersebut dialami oleh Ida Bagus Made Putra Tata Negara (10), siswa SD Negeri 4 Batuagung, Jembrana. Putra dari Ida Bagus Putu Juniarta ini mengalami kejadian menggegerkan ini pada Selasa (5/4) sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu ada orang tidak dikenal memaksa mengajak bocah yang disapa Gus Arjun ini pulang kerumahnya menaiki sepeda motor.
Kejadian tersebut terjadi di sebelah timur Pasar Banjar Anyar dan di sebelah barat Salon Ratna. Ia menuturkan bahwa kedua pelaku tersebut menaiki sepeda motor. Namun ia tidak tahu merk dan jenis sepeda motor yang dibawa orang tidak dikenal tersebut. Menurutnya orang yang membujukanya agar ikut menaiki motor tersebut mengenakan baju hitam, memakai masker dan helm ditangannya memegang handuk hitam kecil. Namun karena ada warga sekitar yang melihat kejadian itu, orang tidak dikenal tersebut melarikan diri ke arah barat.
Kejadian ini langsung dilaporkan oleh ayahnya ke Kantor Desa Batuagung. Lelaki yang bernama Gus Arjun ini mengatakan saat itu anaknya disuruh membeli es di barat rumahnya sekitar 50 meter. Sesuai penuturan anaknya setelah membeli es kira-kira 10 meter ke timur dari warung tersebut anaknya dibuntuti oleh dua orang yang tidak dikenal. “Anak saya mengaku dibuntuti oleh 2 orang berbaju hitam memakai masker dan helm tidak dikenalnya dan memepet anak saya, yang satunya turun dan menghadang anak saya,” ungkapnya.
“Jenis sepeda motornya tidak diketahui oleh anak saya saat ditanya. Anak saya dihadang dan mau ditangkap “tenang dik sini sama om”, beruntung sekali saat itu pemilik Salon Ratna keluar dari ruanganya membawa sampah hendak ditaruh didepan salon,” imbuhnya. Dikarenakan perbuatannya ada yang mengetahui, orang tidak dikenal tersebut langsung melarikan diri kearah barat. Bahkan orang tidak dikenal tersebut sempat menabrak sanggah lebuh hingga jatuh dan langsung melarikan diri.
Kejadian serupa sempat dialami tetangganya. Dua minggu sebelumnya, salah satu anak tetangnya juga sempat ada yang memaksa untuk ikut naik motor dan diantar pulang ke rumah. Namun kejadian tersebut tidak direspon oleh orang tuannya.
“Juga ada salah satu anak tetangga mengalami hal serupa. Anak tetangga saya yang masih SD kelas 2, sepulang dari sekolah anak tersebut dibuntuti dan di hadang oleh orang tidak dikenal dan mau diajak naik motor kerumahnya. Bahkan karena tidak dihiraukan, orang tidak dikenal itu terus membuntuti sampai ke rumahnya,” terangnya.
Sementara Perbekel Batuagung I Nyoman Sudarma mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi ke sekolah dan banjar-banjar yang ada di Desa Batuagung.
“Kepala sekolah agar mengintruksikan anak-anak sepulang sekolah dipastikan dijemput oleh orang tua. Kami juga akan mengumpulkan kelian dinas untuk menginformasikan agar anak-anak kesekolah di antar dan sepulang agar dijemput, dikarenakan sudah 2 kali percobaan penculikan anak terjadi di Desa Batuagung,”jelasnya didampingi Bhabinkamtibmas setempat.
Sementara itu Ketua Tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (TP2TP2A) Jembrana, IBP Panca Sidarta mengatakan dengan adanya kabar meresahkan tersebut, seluruh komponen di masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, “perlindungan anak adalah sebuah gerakan, jadi tanggungjawab bersama semua pihak. Sekolah, orang tua bersama lingkungan atau masyarakat harus bergerak bersama untuk meningkatkan kewaspadaan sehingga anak-anak benar-benar terlindungi,” harapnya Kamis (7/4). pam