BALI TRIBUNE - Untuk meningkatkan produktifitas petani, khususnya petani holtikultura dan perkebunan, pemerintah pusat meluncurkan bantuan irigasi perpompaan. Kegiatan fisik yang bersumber dari dana tugas pembantu (TP) yang berasal dari APBN menyasar empat subak di kabupaten Bangli.
Empat subak yang mendapat bantuan irigasi perpompaan masing-masing, Subak Tihing Desa di Desa Pengotan, Kecamatan Bangli, Subak Puseh, Desa Trunyan, Kintamani, Subak Mekar Sari, Desa Kedisan Kintamani, Subak Abian Wana Sari,Abang Batu Dingding, Kintamani.
Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan(PKP), Dewa Putu Sugiarta, Jumat (4/5), menjelaskan sejatinya ada beberapa subak mengajukan proposal permohoan bantuan irigasi air perpompaan ke pusat, namun setelah dilakukan verifikasi oleh tim dari dinas ternyata hanya empat subak yang layak mendapatkan bantuan. ”Ada beberapa aitem yang harus dipenuhi, seperti tersedianya sumber mata air dengan debit air 10-20liter per detik,” ujarnya.
Dewa Putu Sugiarta mencontohkan proposal yang diajukan subak Belok di Desa Landih, setelah dilakukan verifikasi ternyata debit airnya sangat kecil. Kegiatan irigasi air perpompaan bertujuan untuk mendukung sektor pertanian baik untuk pertanian holitikultura dan perkebunan. Besaran anggran kegiatan irigasi air perpompaan untuk pertanian holtikultura sebesar Rp 88 juta per unit, dan Perkebunan Rp110 juta per unit. “Kegiatan akan dikerjakan secara swakelola murni,” ungkapnya.
Selain itu ada lima subak di Bangli mendapat bantuan fisik untuk pembuatan dam parit. Di antaranya Subak Denan Dajan Desa dan Delod Desa, Desa Apuan Susut, Subak Juwuk Bali Bawah, Desa Susut, Subak Tengah, Desa Tamanbali, Bangli, Subak Penida, Tembuku, Bangli. ”Untuk kegiatan pembuatan dam parit bersumber dari dana DAK dengan anggaran Rp113 juta per unitnya. Sesuai juklak, untuk pengerjaan diambil secara swakelola,” jelas Dewa Sugiarta.
Tujuan dibuatnya dam parit untuk mengantisipasi divisit air irigasi karena banyak jaringan irigasi yang bocor. ”Dam parit maupun irigasi air perpompaan akan mulai dikerjakan paling lambat pertengahan bulan Mei 2018,” jelasnya.