Evakuasi Kapal KMP Darma Rucitra III Tunggu Hasil Survei, Sopir Truk Khawatir Kehabisan Bekal | Bali Tribune
Diposting : 16 June 2020 18:19
Husaen SS. - Bali Tribune
Bali Tribune / KARAM - Nampak sejumlah teknisi tengah melakukan survei terhadap kapal KMP Ddarma Rucitra III yang karam di kolam areal dermaga II Padang Bai (dok)

balitribune.co.id | AmlapuraHingga saat ini, teknisi yang di datangkan oleh Darma Lautan Utama selaku operator kapal KMP Darma Rucitra III yang karam di areal kolam Dermaga II Padang Bai sedalam 8 meter tersebut, belum mulai melakukan proses evakuasi, kendati seluruh peralatan evakuasi sepert Marine Rubber Airbag atau balon pengapung sudah di Stand By kan di areal Dermaga II.

Dari pantauan media ini di Pelabuhan Padang Bai, Selasa (16/6/2020) sejumlah teknisi terlihat masih melakukan survey, termasuk menurunkan sejumlah penyelam untuk mengecek dan mengamati keadaan bagian bawah kapal yang karam di dasar laut kolam Dermaga II tersebut. Sementara kapal KMP Darma Rucitra III yang hanya terlihat bagian atas anjungannya saja tersebut sampai saat ini masih menjadi tontonan dan spot Selfy menarik bagi warga utamanya para calon penumpang.

Terkait rencana evakuasi kapal naas tersebut, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padang Bai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, kepada awak media di kantornya menyampaikan jika pihaknya telah beberapa kali bertemu dengan pihak DLU sebagai pihak operator terkait kesiapan pihak DLU dalam mengevakuasi kapal tersebut.

“Memang harus melakukan berbagai persiapan dulu, dan hari ini teknisi yang didatangkan DLU sudaha melakukan survey. Mudah-mudahan sehari dua hari ini survey selesai dilakukan sehingga proses evakuasi segera bisa dilakukan,” tegas Eka Suyasmin.

Pihaknya mengaku tidak mengetahui secara teknis seperti apa nantinya proses evakuasi yang akan dilakukan oleh teknisi DLU, hanya saja pihaknya telah menyampaikan kepada DLU agar setelah kapal tersebut bisa diapungkan dan disejajarkan, seluruh kendaraan yang terjebak dalam kapal naas tersebut bisa dikeluarkan atau dievakuasi kedarat, sebelum kemudian dilakukan proses evakuasi lanjutan terhadap kapal tersebut.

Sementara itu, antrean panjang masih terjadi. Seluruh areal parkir pelabuhan telah penuh oleh kendaraan penyebrang yang didominasi oleh truk besar dan sedang. Sementara untuk menghindari adanya antrean di sepanjang jalur dari simpang tiga padang bai menuju pelabuhan, pihak kepolisian telah melakukan penyekatan di perbatasan Yeh Malet dengan mengarahkan agar kendaraan penybrang antre di parkir yeh malet dan di sepanjang by pass Ida Bagus Mantra, Klungkung.

Namun demikian banyak sopir yang mulai khawatir jika mengantre terlalu lama, selain rawan tertular covid-19, mereka juga khawatir kehabisan bekal. “Kalau mulai dari anytre di By pass Klungkung sampai akhirnya bisa masuk ke pelabuhan itu sampai tiga hari. Belum lagi kita antre untuk menyebrang. Jadi ya kami khawatir dengan bekalnya pak, kan bekal kami tebatas sekali,” kesah Muhammad Said, sopir truk asal Bima, NTB. Dia dan sopir lainnya mendesak agar pihak BPTD atau PT ASDP bisa mengoperasikan kapal besar, untuk mengurangi kepadatan