Gelaran IMF-World Bank Diharapkan Memberi Penetrasi Pertumbuhan Sektor Pariwisata | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 23 March 2018 12:55
Arief Wibisono - Bali Tribune
eksklusif
Hariyadi B.S Sukamdani (Tengah), Faisal Adi Putra (Kiri) dan John Safenson.

BALI TRIBUNE - Hadirnya puluhan negara dalam Annual Meeting IMF - World Bank bulan Oktober mendatang diharapkan mampu memberikan penetrasi pertumbuhan ekonomi Bali melalui sektor pariwisata. Bahkan persiapan menuju arah sana terus dilakukan para pelaku pariwisata khususnya yang ada di Bali, begitu dikatakan Ketua Umum, Badan Pimpinan Pusat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPP PHRI), Hariyadi B.S Sukamdani ketika menghadiri pengumuman partisipasi Traveloka sebagai Indonesia's Official Travel, Hospitality, and Attractions Partner of FMA  for the 2018 FIFA World Cup di Rusia, Rabu (21/3) di Kuta, Badung.

Persiapan panjang menurutnya sudah dilakukan khususnya PHRI Bali, termasuk adanya penambahan kamar. Kelebihan Bali dibandingkan daerah lain yaitu terbiasa menangani tamu tamu internasional, jadi menurutnya tidak ada masalah untuk hal itu. "Justru yang perlu dipikirkan yaitu bagaimana tamu tamu itu bisa memperpanjang waktu tinggalnya," sebut Hariyadi. Pasalnya dikatakan Hariyadi, karena mereka biasanya tamu VIP yang setelah meeting langsung pulang, ini yang perlu digarap. "Yang saya dengar mereka juga akan digiring ke lombok," imbuh Hariyadi.

Sedangkan dari sisi lain, Country Market Manager Traveloka, John Safensen  yang didampingi  VP of Business Development FMA, Faizal Adhiputra mengungkapkan  hal berbeda. Dikatakan, Traveloka sebagai perusahaan internet penyedia jasa travel booking terdepan di Asia, bangga terpilih menjadi salah satu sponsor media dan broadcast dari piala dunia tahun 2018 kelak "Kerjasama kita di piala dunia juga tidak terlepas dari pemegang lisensi eksklusif teritorial resmi Piala Duni 2018 mendatang. "Dengan tayangan langsung piala dunia di hotel dan restoran diharapkan mampu mendongkrak penjualan dan layanan selain mendongkrak penjualan F& B," tukasnya.

Selain itu dengan dikantonginya lisensi  nonton  bola bareng, bisa dibilang pula ada sekitar 2.500 hotel yang telah diseleksi untuk acara nonton bareng. "Kita ingin ciptakan momen kebersamaan yang bisa menyatukan berbagai lapisan masyarakat untuk berkumpul menyaksikan even dunia," tutup Safenson.